Baca Juga: Dukung Penuh Unanda, Pemda Luwu Utara Siap Bangun Kerja Sama
Sepertinya aku pun harus punya tanda merah, kuning, dan hijau dalam hidup. Kapan aku harus berhenti atas apa yang aku lakukan akhir-akhir ini. Menyadari bahwa ada yang salah artinya warning pada diri sendiri.
Akhirnya sampai juga di hotel. Kupandangi gedung tinggi itu yang bertuliskan “Padma Hotel Bandung”. Sudah kesekian kalinya aku ke sini. Baiklah.
Kamu pasti sedang menungguku sambil makan donat kesukaanmu, batinku. Kamu memang sosok yang menyenangkan. Aku terkadang sulit marah padamu.
Sesampainya di lantai menuju kamar yang kamu pesan, tiba-tiba dadaku berdegup kencang. Aku lemas hingga aku tak bisa melangkahkan kakiku sendiri. Mataku terbelalak dan air mata membendung di bola mataku yang sebentar lagi akan tumpah.
Spontan aku menundukkan kepalaku dan duduk di kursi dekat tubuhku.
Kamu tahu apa yang aku lihat? Wajah seorang ibu yang berwibawa keluar dari kamar yang kamu pesan, itu mamaku.***
Artikel Terkait
Hari Ayah dan Kado Cerpen Sang Ratu
CERPEN: Ketika Bila bertanya, 'Bu, Ayah Itu untuk Apa Sih?'
Cerpen: Perjalanan Hati
CERPEN: Sapu Jagat
Cerpen Batu Cinta
Cerpen: Pangeran Cinta
CERPEN: Dekap Hangat yang Selamanya
Cerpen Ramli Lahaping: Segitiga Pembunuhan
CERPEN: Taman Langit
CERPEN: Aku Kehilangan Diriku Sendiri