KLIKANGGARAN-- Pagi itu, kala bising suara kendaraan bermotor masih terdengar sayup-sayup. Tentu, udara pada pagi buta membuat badanku menggigil. Aku berbincang dengan sapuku.
“Kemarin dedaunan begitu banyak terjatuh di jalan. Kira-kira salah siapa, yah?” tanyaku kepada sang sapu.
“Oh, tentu saja, salah pengendara yang berlalu-lalang. Andai saja tak ada mereka. Pasti daun-daun tersebut tidak berserakan ke mana-mana,” ujar salah satu lidi.
“Lah, kok menyalahkan orang lain. Tentu saja dedaunan itu jatuh karena ada pohon. Pohon-pohon yang ada di pinggir jalan itu yang menjadi biang keladinya,” timpal lidi yang berukuran pendek.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Bersama Citra Swarna Group Peduli Pendidikan Anak Yatim Akibat Covid-19
“Hemmm. Ada benarnya juga sih. Tetapi, kan… dedaunan itu jatuh. Lalu, tertiup oleh angin knalpot kendaraan bermotor sehingga mereka terbang ke sana dan ke mari,” kata lidi yang bersikukuh pendapatnya benar.
Aku mencoba untuk menyimak pendapat lidi-lidi tersebut. Akhh, rasanya hidup ini tak akan ada yang mau disalahkan. Setiap masalah pasti ada penyebabnya. Akan tetapi, untuk meyakinkan diri ini merasa bersalah adalah perbuatan yang sulit dilakukan oleh manusia.
Tiba-tiba dalam keheningan. Salah satu lidi bertanya kepadaku.
“Hai, Budi! Menurutmu, apakah dedaunan ini tidak bisa dihilangkan dengan cepat. Kita harus mencari akar penyebabnya. Segera!” pinta lidi kecil sambil menggerutu.
Artikel Terkait
Cerpen: Ternyata Kau Bukan Lelaki
CERPEN: Pertemuan Kedua
CERPEN: Menunggu Kereta
CERPEN FANTASI: Kia, Kakek, dan Alat Tulis Ajaib!
CERPEN: Pensil Frea
CERPEN: Kisah Seorang Santri
CERPEN: One Only
Hari Ayah dan Kado Cerpen Sang Ratu
CERPEN: Ketika Bila bertanya, 'Bu, Ayah Itu untuk Apa Sih?'
Cerpen: Perjalanan Hati