KLIKANGGARAN - Senja yang hangat menemani lamunanku di sudut trotoar depan kantorku. Aku duduk sambil menyeruput teh kotak yang sering kubawakan untukmu. Deru mobil dan motor menyeruak bersama polusi yang menguap ke atas langit.
Kupandangi notifikasi whatsapp dari mama. Kuresapi kalimat-kalimat dari pesan itu. Mama memang seorang wanita yang bijaksana. Setiap apa yang kumau, Mama hampir tak pernah melarangku bahkan ketika aku harus pergi untuk tinggal diluar kota.
Aku tak tahu harus membalas apa atas pesan tersebut.
Assalamualaikum neng
Sudah dua bulan tidak pulang
Minggu ini pulang yaaa
Mama kangen ih
Mudah-mudahan neng udah bisa dapat jawaban yang mama mau
Sebentar lagi mama pensiun
Udah atuh ngejar cita-citanya.
Baca Juga: Siapa Popo Barbie yang Namanya Tiba-tiba Trending karena 'Itunya' Terekspos Ketika Live TikTok?
Begitulah yang Mamaku inginkan. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara, Mama ingin aku kembali ke Bandung dan bekerja di sana. Kali ini kuanggap Mama tidak bijaksana.
“Tanya sama Allah. Minta petunjuk padaNya” katamu dibalik ponsel itu
“Sabar, kita pasti akan bahagia. Percaya padaku. Tunggu aku kembali menyelesaikan urusanku,” lanjutmu.
Artikel Terkait
Cerpen: Pangeran Cinta
CERPEN: Dekap Hangat yang Selamanya
Cerpen Ramli Lahaping: Segitiga Pembunuhan
CERPEN: Taman Langit