Salah satu tugas berkesan adalah saat menjadi Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Ekspedisi Khatulistiwa di Kalimantan, Maret – Juli 2012. Ia bertugas di bawah komando Brigjen TNI Doni Monardo, yang saat itu menjabat Wadanjen Kopassus.
Kegiatan Ekspedisi Khatulistiwa meliputi penelitian, penjelajahan dan komunikasi sosial. Penelitian mencakup penelitian sosial budaya, flora fauna, kehutanan dan geologi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Ekspedisi ini termasuk salah satu "silaturahim" korps baret merah yang fenomenal dan membekas dihati banyak pihak.
Jabatan komando berikutnya adalah Komandan Brigif 22/Ota Manasa (2013-2014), lanjut menjabat Komandan Pusdikpassus (2014-2015).
Nah di posisi Dan Pusdikpassus itulah, ia kembali bersinggungan langsung dengan Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo. Mantan Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19 itu yang saat itu menjabat Komandan Jenderal Kopassus 2014-2015.
Lepas jabatan Dan Pusdikpassus, ia menjabat Komandan Rindam Jaya (2015-2016), lanjut menjadi Komandan Korem 052/Wijayakrama (2016-2018) yang bermarkas di Karawaci, Tangerang.
Setelah itu Iwan masuk Lemhannas. Masih ingat dalam ingatan, ketika suatu hari, di hari Jumat ia menelepon, “just say hello”. Tentu dengan jawaban berupa yel yel pam pam-nya.
Dari telepon itulah saya tahu, ia sedang Lemhannas. Sementara saya berada di kantor Wapres. Kantor Lemhannas dan Kantor Wapres segaris, di Jl. Medan Merdeka Selatan.
Karenanya, saya undang dia untuk salat Jumat di komplek kantor Wapres. Usai salat Jumat, kami makan siang bersama Wapres Jusuf Kalla (Wapres periode kedua).
Sempat “parkir” sebentar di Mabes TNI-AD, ia kembali mendapat penugasan Komandan Korem 173/Praja Vira Braja (2020-2021) di Biak Numfor, Papua.
Di sana, saya kembali saling sapa dengannya. Dia sebagai Danrem, saya sebagai Tenaga Ahli Kepala BNPB.
Sayang saat berkunjung ke Biak dalam kapasitas tugas BNPB, kami tak sempat bertatap muka. Sebab saat bersamaan Iwan dan pasukannya sedang berada di tengah hutan untuk tugas operasi.
Saya juga mencatat Iwan beberapa kali “sowan” ke seniornya (Kepala BNPB Doni Monardo). Karakternya tidak berubah, tetap kocak, ramai, dengan ciri khas “urang Sunda” yang kental.
Mungkin Iwan tidak tahu, bahwa suatu hari Doni Monardo menyampaikan keinginannya menarik Iwan ke BNPB untuk memimpin Pusdiklat BNPB di Sentul.
Doni ingin tim kebencanaan BNPB terlatih dan profesional. Menangani bencana tidak bisa dilakukan dengan SDM yang tidak terlatih.
Artikel Terkait
Bakti Sosial Disertai Komsos oleh Pusdiklatpassus Kopassus
Video Viral ‘Jenderal Baliho’ Habib Bahar, Bagaimana Respons TNI AD?
POM TNI AU Resmi Menahan Dua Oknum Prajurit TNI atas Kasus Kaburnya Rachel Venya, Sejauh Mana Peran Meraka?
Penabrak Dua Sejoli Diduga Anggota TNI, Polisi Limpahkan Kasus ke Pangdam III Siliwangi
Tiga Oknum TNI Penabrak Dua Sejoli di Nagreg Terancam Dipecat, Siapakah Mereka?
Tiga Oknum TNI Ditahan di Pomdam Jaya, KSAD Dudung Ungkap Faktanya
Dua Kapal Perang Milik TNI AL Akan Dilelang Prabowo Subianto, Apa Alasannya?
Kabar Gembira untuk Pencinta Sepakbola, TNI AD dan PSSI Gelar Liga Santri, Inilah Jadwal Kompetisinya