Di Manakah Sosok Pengayom dalam Permasalahan Desa Wadas?

photo author
- Kamis, 10 Februari 2022 | 07:32 WIB
Anas Eka Wardana (dok. Istimewa)
Anas Eka Wardana (dok. Istimewa)

KLIKANGGARAN--Dalam unggahan instagram yayasanlbhindonesia pada 8 Februari 2022 menjelaskan bahwa terjadi tindakan intimidasi kepada warga Desa Wadas serta penangkapan oleh aparat kepolisian terhadap beberapa warga Desa Wadas.

Bahkan pihak kepolisian sampai mendirikan tenda di dan melakukan apel di Desa Wadas dalam rangka mengawal proses pengukuran lahan yang akan dijadikan proyek pembangunan Bendungan Bener.

Kericuhan yang terjadi di Desa Wadas sebetulnya sudah terjadi setahun lalu, lantaran warga menolak terkait proyek pembangunan Bendungan Bener di desa setempat. Warga menolak jika tempat tinggalnya dijadikan lokasi untuk penambangan dan bendungan.

Namun hingga kini permasalahan tersebut belum mampu diselesaikan secara baik antara pihak BPN Provinsi Jawa Tengah dengan warga Desa Wadas.

Baca Juga: Catat Inilah Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung Hari Ini, Kamis 10 Februari 2022

Hingga akhirnya pihak BPN meminta pendampingan kepada aparat dalam membantu proses percepatan pembangunan proyek strategis nasional yang tercantum dalam Perpres No 109 tahun 2022 tentang perubahan ke 3 atas Perpres No 3 tahun 2016 terkait percepatan pembangunan proyek strategis nasional.

Pemerintah yang semestinya menjadi harapan para warga dalam meminta keadilan justru acuh terhadap persoalan semacam ini. Dilansir laman resmi cnnindonesia.com dalam artikelnya yang berjudul “Setara Institute: Ganjar Pranowo Harusnya Membela Masyarakat Wadas” justru dianggap tidak menampilkan sikap keberpihakannya pada warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.

Sebagai kepala daerah, semestinya Ganjar Pranowo memberikan pengayoman kepada semua kalangan, khususnya pada persoalan di Desa Wadas. Semua warga tentu sangat mendambakan pemimpin yang dipilihnya mampu menjamin kesejahteraan dan memberikan rasa aman.

Kiranya tidak ada seorang pun yang mau menjalani hidup dengan penuh ancaman, kekhawatiran, atau hal apa saja yang menjadikan pikiran dan hati menjadi tidak tenang.

Baca Juga: Briptu Christy Polwan Cantik DPO Diduga Pemeran Video Syur Akhirnya Tertangkap di Hotel Kemang Jaksel

Hingga permasalahan ini kembali mencuat dan trending di media sosial, sosok pengayom yang diidam-idamkan masyarakat Desa Wadas belum muncul ke permukaan.

Sosok yang diharapkan mampu menyelesaikan persoalan dan melihatnya dari sisi kemanusiaan, justru lebih menampilkan sikap antagonis sehingga membuat warga takut dan bingung mau berlindung kepada siapa. Dimanakah sosok pengayom tersebut?

Apakah ia takut saat bertindak pada kebenaran membuat kekuasaannya turun? Padahal fokus utama dari adanya pemimpin yang mengayomi ialah perjuangan persamaan atau keadilan di muka hukum untuk sesama dan perlindungan kepada yang lemah serta pembelaannya terhadap yang lemah.

Para warga di Desa Wadas memiliki harapan pada mereka yang memiliki kewenangan untuk mengetahui jika hidup itu kalau tidak mengabdi ke masyarakat tidak ada gunanya. Sosok pengayom mesti mengabdi pada kepentingan masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X