KLIKANNGGARAN-- Pernah mendengar istilah anagram? Anagram merupakan permainan kata. Satu kata bisa menghasilkan satu atau banyak kata lainnya, tanpa mengubah jumlah dan anggota hurufnya. Ya, misalnya saja ‘keterkaitan’ dan ‘keterikatan’.
Dua kata tersebut tidak hanya memiliki jumlah dan komposisi huruf yang sama, tetapi juga dari segi makna, keduanya memiliki relevansi. Keterkaitan dan keterikatan adalah bentuk lain dari penyatuan. Kait akan membuat objek (atau subjek) di salah satu sisi mendekat ke sisi lainnya (atau malah mungkin saling mendekat karena kait terlempar dari dua sisi). Sementara ikat akan membuat yang sudah menyatu tidak akan terpisah lagi.
Pernah mendengar kisah-kisah bertema ketertarikan? Seseorang mendadak menaruh perhatian besar kepada suatu objek atau mungkin subjek. Fulan A tertarik mempelajari ilmu psikologi, padahal ia tengah menempuh studi berbasis ekonomi. Fulanah B tertarik meneliti mengapa musim mengalami anomali dalam rentang waktu tertentu, padahal seringnya tidak peduli apakah sekarang musim hujan atau musim durian. Fulan C tertarik untuk hidup bersama Fulanah D hanya gara-gara mereka pernah mengerjakan sebuah proyek bersama-sama.
Mengapa seseorang bisa tertarik terhadap sesuatu atau seseorang lainnya? Apa yang melatari keputusan-keputusan mereka? Logiskah jika seseorang dikatakan berubah secara tiba-tiba hanya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang jauh dari bayangan orang-orang sekitarnya?
Publik mengenal Law of Attraction atau hukum tarik-menarik. Sesuatu tertarik ke arah kita karena ada kecocokan dengan satu (atau banyak) hal yang sudah ada dalam diri kita.
Misalnya sejak kecil kita kerap diajak mengamati bintang dan benda langit lainnya di malam hari. Bisa jadi awalnya tidak tertarik, atau terlampau bosan. Akan tetapi, pembiasaan yang perlahan dan konsisten akan menciptakan rekaman bawah sadar yang cukup tebal. Belum lagi jika ia menemukan sesuatu yang membuat fokusnya bertambah. Mungkin tertarik dengan sosok Jupiter luar biasa besar atau gemerlap Sirius dan Canopus.
Dikatakan bahwa untuk membentuk minat baca tinggi pada anak-anak, para orang tua harus memulai pembiasaan sejak bayi. Membacakan dongeng untuknya atau sekadar berakrab-akrab dengan bentuk fisik buku. Kegiatan itu bermanfaat pula untuk mengembangkan daya imajinasinya.
Baca Juga: Ketertarikan yang Menghasilkan Keterkaitan dan Keterikatan
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi ketika seseorang tertarik kepada seseorang lainnya? Apakah murni karena alasan fisik? Atau ada hal lain yang mendasari ketertarikan tersebut?
“Ih, kok, kamu suka sama dia, sih? Kan, baru juga kenal dua bulan, kok, malah jadian sama A? Padahal, kamu sama B udah berteman dua tahun. Masa yang dua tahun kalah sama yang dua bulan? Lagian, A brewokan. Bukannya dulu kamu bilang nggak suka sama cowok brewokan?”
Pernah dengar komentar senada?
Ya, sering kali kita tidak menyukai perubahan ekstrem yang mengharuskan kita menanggalkan dan meninggalkan kenyamanan, meskipun perubahan itu terjadi pada orang lain dan tidak berdampak apa pun pada diri kita. Kita menginginkan semua terjadi sesuai harapan atau prediksi. Jika meleset, sekumpulan pertanyaan langsung muncul ke permukaan. Mirip komentar dalam tanda kutip di atas.
Baca Juga: Duh, Oknum Polisi Berpangkat Bripka di Tasikmalaya Diduga Melakukan Tipikor Hingga Puluhan Milyar?
Artikel Terkait
Pentingnya Pembelajaran PJOK di Masa Pandemi, Lets Workout, Push The Limit, Change Your Habit
Creeping Privatization atau Privatisasi Merangkak di PLN
Mengulik Makna Selangkangan
Jangan Stigma Negatif Pesantren
Pastikan Desain Terbaik Bimtek Saksi Partai Politik di Pemilu 2024, Bawaslu Gelar Kegiatan Evaluasi
Relasi Sinergis Nahdlatul Ulama-Partai Gerindra
Hari Ibu: Antara Perayaan Hura-Hura dan Simbol Keadilan
Kiai Said Gus Yahya dan Kiai As’ad, Siapa yang Masih Pertahankan Citra Kesederhanaan NU?
Filosofi 'Brotherhood' di Kapal, Kesetiakawanan Pelaut Tergerus di Darat Karena 'Zombie' Kekuasaan
Membedah AD ART yang Dijadikan Modus PP KPI Klem 'Bukan Pelaut Anggota' Lagi