KLIKANGGARAN - KH. Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus sering berkata hidup sederhana itu seharusnya mudah, karena tidak membutuhkan banyak biaya atau energi. Dengan hidup sederhana orang bisa menjalani kehidupannya dengan ringan santai apa adanya dan tidak ngoyo apalagi banyak gaya. Gus Mus bukan sekedar berpesan soal kesederhanaan, Kiai Nahdlotul Ulama (NU) ini langsung mempraktikkan dalam kehidupan nyata seperti kebanyakan tokoh NU lainnya.
Hidup sederhana begitu menyerap di kalangan NU, mulai dari Kiai sampai santri-santrinya bukan sekedar gimik atau pencitraan tapi itulah citra sejati NU. Jika manusia perkotaan yang beruang sering bangga dengan pola hidup sehat, maka NU dengan penuh kebahagiaan menerapkan pola hidup sederhana dalam kesehariannya.
Saking mendarah dagingnya kesederhanaan Kiai NU, cara hidup ini tetap dijalankan tidak peduli di manapun ia berada. Baik sebagai guru di pesantren atau bahkan sebagai pejabat negara, seperti yang dicontohkan Abdurahman Wahid atau Gus Dur mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlotul Ulama (Ketum PBNU) yang juga Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Industri Halal dengan Program Santripreneur, Ini Langkah Lanjutan Kemenperin
Gus Dur saat menjadi Presiden sama sekali tidak melepaskan kesederhanaannya, tidak seperti pejabat sekarang yang kebanyakan gimik dan pencitraan agar dianggap sebagai wakil rakyat atau wong cilik. Kesedarhanaan Gusdur sama sekali tidak dibuat-buat alias natural karena memang begitu pola hidup beliau.
Seperti yang sering diceritakan orang-orang terdekat, saat baru menjabat sebagai Presiden, Gus Dur hanya punya dua Jas atau pakaian layak itupun sudah kumel dan dekil dibandingkan jas pejabat lainnya. Bahkan saat ingin membuat poto presiden tim pemotretan istana sampai dibuat bingung dan harus mengambil photo beberapa kali karena sulitnya mendapatkan gambar yang layak dan berkualitas ternyata penyebabnya jas Gusdur yang kumel.
Kesederhanaan Gusdur sama sekali tidak melunturkan kualitas beliau sebagai salah satu pemimpin terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini, dan warga NU sangat bangga karena Gusdur dilahirkan dan dibesarkan dari rahim NU.
Baca Juga: Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi, CBA: Kapan KPK Periksa Lagi Kasus Cak Imin?
Bulan Desember 2021, NU akan melaksanakan muktamar ke-34 di Lampung. Tokoh-tokoh NU dari penjuru Nusantara akan berkumpul termasuk tokoh-tokoh besar sampai para santri. Dalam Muktamar ke-34 juga publik dapat melihat apakah kesederhanaan NU masih dipraktikan atau justru ditinggalkan.
Artikel Terkait
Gus Yaqut Bilang ‘Kementerian Agama Itu Hadiah untuk NU’, Anwar Abbas Pun Meradang
Lima Pesawat N-219 PT DI Dibeli Sejumlah Kader NU
Tokoh NU Ini Lebih Setuju JK Menjadi Ketua Partai Demokrat Dibanding Ketum PBNU
Tip Memilih Pesantren dari RMI NU Nih
Faizal Assegaf Dilaporkan NU ke Bareskrim Polri, Ketua RMI: Dia Telah Menghina NU
Muktamar Ke-34 NU di Lampung Jokowi Ajak Pemuda NU untuk Gerakkan Ekonomi Umat
Kasus Dugaan Penghinaan terhadap NU oleh Faizal Assegaf Berlanjut, Polisi telah Periksa 13 Saksi