Sebuah gagasan akan menghampirimu, sadar atau tidak. Nah, tugas kita adalah peka. Jika ia muncul, segera tuliskan. Paling tidak, tuliskan inti gagasan tersebut sebab memori manusia amat terbatas.
Sesuatu yang kita ingat sekarang, belum tentu bisa kita munculkan lagi lima jam mendatang. Peristiwa demi peristiwa akan menumpuknya, membuat kita hanya bisa menyimpan yang paling kuat berpengaruh terhadap hidup kita.
Tidak perlu heran jika para senior dalam dunia kepenulisan menyarankan kita untuk selalu membawa buku catatan ke mana pun kita pergi, atau memasang aplikasi catatan dalam pada ponsel. Tentunya untuk berjaga-jaga ketika gagasan itu muncul tiba-tiba.
Baik, saya jabarkan satu kiat lagi. Ini berkaitan dengan proses menulis sebuah novel. Singkat saja, ya.
Selalu tuliskan lebih dulu premis kisah. Berlanjut ke penjabaran para karakter yang akan dimunculkan dalam naskah. Semuanya, termasuk ciri fisik, sifat, dan mungkin hobi serta warna favorit.
Baca Juga: Di Norwegia Seorang Pria Menyerang dengan Panah dan Menewaskan 5 Orang!
Yang tampak sepele ini akan sangat berguna untuk memperkaya detail dalam naskah kalian.
Rampung soal karakter para tokoh, berlanjut ke kronologi kisah. Tuliskan sinopsis dalam paragraf-paragraf singkat nan padat, tak lebih dari tiga halaman.
Ini juga berguna jika kalian nanti di tengah jalan merasa kehilangan arah. Lebih rincinya nanti saya buatkan artikel lain.
Baca Juga: Jumlah Tentara AS yang Bunuh Diri Lebih Banyak daripada Yang Tewas Sebab Virus Corona, Kok Bisa Sih?
Jadi, sudah siap menangkap ide dan memenjarakannya ke dalam tulisan? Tidak terlalu sulit jika kita sejak awal sudah berkomitmen dengan diri sendiri untuk menghadirkan yang terbaik bagi pembaca.
Semoga berhasil. Sekian.***
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh SEKAR MAYANG: Editor, penulis, pengulas buku, dan bermukim di Bali
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Kebijakan Privatisasi BUMN, Porsi Saham Persero, dan Catatan untuk Para Hakim Konstitusi
Relasi Antara Caper, Baper, dan Laper
Fakta Mengagetkan! Ini Dia Empat Tipe Teman yang Wajib Diketahui
Refleksi Kompleksistas Wanita dalam Cerita Fiksi, Ternyata Ada di Dunia Nyatanya Lho
Menengok Kompleksitas Dunia Wanita pada Masa Lalu
Kata Kuntowijoyo, (Laki-Laki) 'Dilarang Mencintai Bunga-Bunga', ketika Ayah Menjadi Pusat Hidup
Mengapa Artikel Non Fiksi yang Ditulis Para Pegiat Fiksi Cenderung Lebih Enak Dibaca?
SD IT atau SD Negeri? Ketika Orang Tua Harus Memilih Pendidikan Dasar
Mengapa Anda Memilih Profesi Sebagai Guru? Apa sih Prestise Seorang Guru?