Refleksi Kompleksistas Wanita dalam Cerita Fiksi, Ternyata Ada di Dunia Nyatanya Lho

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 14:50 WIB
Ilustrasi (dok. Sri Puspa Oktaningrum)
Ilustrasi (dok. Sri Puspa Oktaningrum)

Jakarta, Klikanggaran-- Dalam KBBI wanita dimaknai dengan perempuan dewasa. Mengapa harus saya miringkan frasa tersebut? Karena perempaun dewasa-lah yang biasanya memiliki kompleksitas. Dengan demikian, penekanan pada frasa perempuan dewasa mutlak dilakukan.

Bagaimana kompleksitasnya wanita terefleksikan dalam beberapa ceriita fiksi.

Dalam cerita fiksi, baik novel maupun film, sering ditemukan bagaimana wanita berhadapan dengan kompleksitas kehidupan, yang tampak sederhana, tetapi ternyata sebaliknya.

Kehidupan tokoh wanita dalam cerita fiksi di bawah ini memiliki cerminan dalam dunia nyata.

Baca Juga: Dipecat dari Partai, Empat Anggota PDIP Gugat Megawati Rp40 Miliar.

Pertama, sebagian wanita mengalami kehidupan seperti Gadis Pantai, tokoh protagonis dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Kompleksitas dunia Gadis Pantai dimulai ketika ia diperistri oleh seorang bangsawan bernama Bendoro.

Ketika itu Gadis Pantai diseret untuk menjadi selir agar derajatnya terangkat—sebuah kenyataan yang berbanding terbalik dengan ekspetasi orang tua. Pada akhirnya Gadis Pantai hanya mendapatkan kepedihan dan penderitaan dalam pernikahannya.

Bahkan, Gadis Pantai harus kehilangan anak yang dilahirkannya tanpa sempat melihatnya.

Baca Juga: Utang BRI China Kian Berat, Negara Pengutang Berani Batalkan Proyek Lho, Bagaimana dengan Indonesia?

Dalam kehidupan nyata, wanita-wanita yang mengalami peran layaknya Gadis Pantai banyak ditemukan. Para orang tua beranggapan bahwa menikahkan anak perempuanya dengan seorang pria berderajat dan berstatus sosial tinggi akan membuat anaknya hidup bahagia.

Nyatanya, bukanlah kebahagiaan yang didapat, tetapi kepedihan dan penyiksaan yang menghampiri.

Contoh Gadis Pantai yang dapat ditemukan dalam kehidupan nyata adalah cerita seorang wanita bernama Manohara Odelia Pinot yang menikah dengan Tengku Fakhry, Pangeran Negeri Kelantan.

Baca Juga: Pernah Sesumbar Ramalkan Kematiannya, Eh.. Diterpa Isu Meninggal Roy Kiyoshi Ngamuk

Menikah dengan seorang Pangeran tidak membuat Manohara kemudian bahagia. Sebaliknya, menikah dengan seorang Pangeran membuat Manohara menderita psikis dan fisik.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Cerpen: Wanita Jalang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X