Baca Juga: Dugaan Korupsi Bertahun-Tahun MAKI Dorong BPKP Sumsel Audit Investigatif BUMD Kota Palembang SP2J
Ya Tuhan, ampunilah segala dosa dan khilafku, juga suamiku. Berikanlah kami jalan terang yang baik dan benar buat masing-masing diri kami, agar kami tidak lagi saling menyakiti. Berikanlah kebahagiaan di hati suamiku. Jika kebahagiaan itu adalah perempuan lain, aku mohon berikanlah suamiku perempuan yang baik dan dapat membuatnya bahagia. Jika hal itu sudah saatnya tiba, aku mohon siapkan dan ikhlaskanlah hatiku. Bimbinglah kami agar dapat menyelesaikannya dengan tanpa menyakiti hati dan jiwa putra-putri kami.
Ya Tuhan, ampunilah segala dosa dan khilafku, juga Mas Kumbang. Jagalah dia di mana pun dia berada. Jauhkanlah dia dari segala siksa dan mara bahaya. Berikanlah juga dia kebahagiaan seperti Engkau memberikannya padaku dan pada suamiku.
Itulah doaku sebelum tidur di setiap malam-malam berikutnya, lalu kutuliskan sepucuk surat untuk Kumbang. Kulipat dan kumasukkan surat itu ke dalam amplop berwarna hitam.
Esoknya kukubur surat itu di bawah pohon-pohon mawar di taman belakang rumahku. Setiap malam setelah selesai berdoa, kutulis surat yang sama dan kukubur di tempat yang sama. Entah sudah berapa surat.
Aku tak ingin menghitungnya dan tak ingin berhenti menulisnya sampai aku bisa mengusir bayangan Kumbang dari hatiku. Sampai aku berhenti berharap Kumbang akan datang kembali padaku dan sampai aku menemukan harapanku lagi tentang Mas Surya.
Apa yang kulakukan ini mungkin hal gila bagi orang lain, atau mungkin kekanak-kanakan, aku tak peduli. Bagiku yang terpenting adalah, dapat melepaskan diri dari harapan semu yang tanpa kusadari telah kuukir walau aku tahu itu tak boleh kulakukan.
Hingga pada suatu malam, aku memutuskan untuk menuliskan surat terakhirku. Kali ini kutulis dengan senyum penuh syukur.
Baca Juga: Ayah Vanessa Angel Bilang Besannya Temperamental
Mas Kumbang yang baik,
Saat membaca suratku ini aku berharap Mas Kumbang sedang dalam keadaan bahagia dan jauh dari masalah apa pun dan dengan siapa pun. Aku sengaja memakai amplop berwarna hitam agar Mas cepat tahu bahwa surat ini dariku. Pertama karena Mas tahu aku sangat mencintai warna hitam. Seperti juga baru kusadari mungkin aku juga mencintaimu, hingga rasanya aku tak sanggup menunggumu lebih lama lagi. Kedua karena hidupku memang sudah lebih kelam dari warna hitam. Hingga hampir menyeretmu ikut bersamaku ke dalam kegelapan ini.
Mas Kumbang yang entah berada di mana,
Sekarang tentu saja aku tidak akan dapat lagi mengganggumu, karena sebelum itu terjadi engkau sudah memutuskan untuk menjauh dan menghilang dariku. Hanya dengan cara itulah agar kau tidak sampai benar-benar terperangkap dalam gelora cintaku. Aku sadar bahwa aku tidak pantas terlalu berharap suatu ketika kau memang benar-benar mencintai dan menginginkanku. Aku tidak akan berhenti berdoa untuk segala yang kau inginkan dan untuk kebahagiaanmu.
Mas Kumbang yang aku cintai,
Tak masalah jika kau pernah menawarkan harapan padaku. Bukan salahmu kalau tiba-tiba aku terlalu berharap bahwa kau juga mencintai dan menginginkanku. Aku yang terlalu bodoh dan naif membiarkan rasa itu tumbuh pada orang, waktu, dan tempat yang salah. Aku sangat mengerti kenapa tiba-tiba kamu menghilang dari kehidupanku. Mungkin itulah yang terbaik untuk semua. Aku berdoa untuk diriku sendiri agar Tuhan memberiku waktu menyaksikan kebahagiaanmu dan juga suamiku. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa aku baru menyadari betapa aku tak dapat menanggung siksa cinta ini tatkala mendapati diri lenyap dari hangatmu. Aku hanya ingin menyampaikan, kalau aku baru merasakan gelora rindu dan menikmati pedihnya ketika mendapatkan diri jauh dari sapamu.