Baca Juga: Profile Ustaz Farid Okbah yang Ditangkap Densus 88
Ngapain saja pemerintah selama ini padahal negeri ini di kenal sebagai negara agraris yang berarti banyak lahan pertanian membentang dari sabang sampai meroke yang harusnya bisa di produktifkan untuk menanam bahan baku pangan umumnya dan khususnya bahan baku minyak seperti sawit atau kelapa?
Ya Kelapa bisa menjadi bahan altetnatif minyak goreng jauh sebelum mengenal CPO kelapa sudah digunakan masyarakat Indonesia untuk membuat minyak dari jaman zebot.
Tampa pabrik ibu rumah tangga bisa mebuat minyak goreng dangan bahan baku kelapa. Minyak dari bahan baku kelapa ini terbukti lebih enak dan sehat di konsumsi. Tapi, kenapa sekarang menghilang?
Baca Juga: Duh, 4 Remaja Perempuan Menjadi Korban Pemerkosaan oleh 7 Pria, Salah Satu pelakunya ASN
Di kampung di Banyuwangi, Jawa Timur, di zaman orde baru banyak pabrik kopra. Pabrik kopra adalah pabrik yang memproduksi minyak goreng dari bahan baku kelapa.
Pada saat itu banyak pabrik kopra yang menjadi andalan bagi petani untuk menjual hasil panen kelapa yang di produksi menjadi minyak goreng dengan sukaria.
Tanpa bermaksud membandingkan antara jaman ordebaru dengan jaman sekarang petani sangat diuntungkan dan masyarakat bisa menggunakan minyak goreng.
Walaupun hasil dari pabrik ini tidak tahan lama namun apabila pengolahanya dengan teknologi moderen bisa menyamai minyak goreng dari hasil kelapa sawit.
Baca Juga: Aturan Terbaru, Pembukaan Porprov XIII OKU Raya, Apa Saja?
Bisakah pabrik ini di hidupkan kembali dengan kebijakan pemerintah? karena pabrik pabrik ini sekarang sudah menghilang alih fungsi dengan bentuk lain bersamaan dengan menghilangnya petani.
Hal ini terjadi karena tidak hadirnya pemerintah disana. Seharusnya pengusaha dan petani di bina agar pabrik kopra lebih modern sehingga bisa kompetitif dengan pabrik minyak goreng bermerk yang berbahan baku CPO.
Bila hal ini dilakuakan sejak dini setidaknya ketergantungan Pemerintah dengan minyak berbahan infor bisa berkurang. Selain itu, petani kelapa juga makmur.
Mengapa harus enggan menggalakkan swasembada pangan lagi seperti jaman dulu?
Baca Juga: Cerpen: Perjalanan Hati
Artikel Terkait
Jangan Meletakkan Kebahagiaan di Mulut Orang
Revolusi Bahasa
Keikutsertaan Lendir dalam Sebuah Karya Sastra
Menyamakan Editor dengan Polisi Saltik: Anda Waras?
Bisa, Kok, Satu Hari Menulis Satu Novel, Asalkan …
Rasa Marah Hadir Bukan untuk Dihilangkan, melainkan Dikendalikan
Jenazah Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Dikuburkan dalam Satu Liang Lahat, Yuk Kaji Hukum Islamnya
Mengenali Penyakit-Penyakit Batin
Anda Hobi Menulis? Kata Apa Saja, ya, yang Tak Perlu Ditulis Kapital di Judul?