KLIKANGGARAN --Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar atau melihat langsung kasus anak tantrum di tempat umum. Anak terlihat meronta-ronta, berteriak, menangis, sambil mengucapkan sesuatu dengan kurang jelas. Kita bertanya-tanya, ada apa dengan si anak? Mengapa sampai mengamuk seperti itu?kbb
Dalam KBBI daring, tantrum diartikan sebagai kemarahan dengan amukan karena ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dengan kata-kata, biasanya dilakukan oleh anak-anak (diakses 26 Oktober 2021).
Memang, tantrum biasanya terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa mengalaminya. Tentu saja penanganannya akan berbeda.
Sebenarnya kenapa, sih, sampai bisa terjadi tantrum pada anak? Sejauh ini, penyebabnya adalah keterbatasan komunikasi.
Seorang balita tentu belum bisa bicara selancar anak usia sekolah. Jadi, ketika ia menginginkan sesuatu atau hendak mengekspresikan suasana hatinya, ia bicara sekenanya, dengan keterbatasan kosakata.
Kita sebagai orang tua memang harus jeli memahami kondisi dan keinginan anak. Umumnya, seorang ibu lebih mengerti apa yang diucapkan balitanya, meskipun si balita bicara dengan ‘bahasa alien’.
Namun, jika telanjur si balita merasa tidak nyaman karena keinginannya tidak terpenuhi dengan segera, ia akan meluapkan emosinya dengan tangisan, teriakan, bahkan gerak tubuh yang ekstrem.
Baca Juga: Kematian Canon Harus Diusut Tutas Kata Pengacara Hotman Paris
Jangan khawatir. Ini beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk meredam tantrum pada anak.
Pertama, coba dekati dan beri pelukan. Sambil mengusap-usap puncak kepala atau punggungnya, tanya pelana-pelan, apa yang dikehendaki si anak. Dengan begitu, si anak mungkin akan lebih jelas bicara.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa berpelukan dapat menurunkan tekanan darah sehingga tubuh menjadi rileks dan otak dapat berpikir lebih jernih. Pada anak, pelukan akan membuatnya merasa tenang dan diperhatikan.
Kedua, jika masih mengamuk, tinggalkan troli belanjaan kita, lalu bawa anak ke tempat yang lebih sepi. Tidak dimungkiri, amukan anak di tempat umum akan membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Bisa-bisa malah kita yang dianggap sebagai orang tua tak becus mengendalikan anak. Perih, ya, Bun.
Baca Juga: Lagi, Indonesia Kedatangan 684.400 Dosis Vaksin Covid 19 AstraZeneca
Artikel Terkait
Jatuh Cinta, lalu Mencintai Hingga Terluka, Layakkah?
Menulis: Menangkap Ide dan Memenjarakannya
Tanah Tabu: Perempuan dan Nasib Ibu Bumi
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (1)
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (2)