Padahal, ada sejuta alasan anak untuk tantrum di tempat umum. Mungkin saja anak sudah lelah. Berbelanja ke supermarket atau aktivitas luar rumah seperti jalan-jalan tentu membutuhkan energi ekstra.
Bayangkan saja jika sebelumnya Anda sekeluarga sudah berkeliling ke sana kemari, wajar kalau akhirnya anak kelelahan dan bertingkah di luar kebiasaan.
Ketiga, jika sudah berada di tempat yang sepi, aman, dan agak jauh dari kerumunan orang lain, biarkan anak meluapkan emosinya. Kita bisa mengamati dan menjaga agar ia tidak membentur-benturkan kepala atau tubuhnya ke tembok atau lantai.
Baca Juga: Perintah Presiden Jokowi, Harga PCR diturunkan menjadi Rp300 ribu
Jangan ditinggal pegang ponsel, ya, Bun. Kalau anak lihat, ia akan tambah mengamuk. Tambah sakit hati karena merasa malah lebih tidak diperhatikan.
Tenaga anak terbatas. Jika ia sudah puas meluapkan emosinya, ia akan merasa kelelahan. Kemungkinan besar akan dibarengi dengan rasa lapar atau malah mengantuk. Maka, sekali lagi, peluklah ia. Tanyakan kembali apa maunya. Kita bisa tawarkan makanan atau pulang ke rumah untuk istirahat.
Jika kita memang pergi ke tempat itu untuk membeli sesuatu yang penting, segera selesaikan urusan, lalu pulang. Bagaimanapun, rumah adalah tempat terbaik untuk anak.
Baca Juga: Perancis Terbuka 2021: Tunggal Putra Indonesia hanya Kirim Shesar, Greysia Polii/Apriyani Absen
Perlu diingat, jika peristiwa tantrum kerap terjadi di luar rumah, mungkin kita perlu membuat janji dengan dokter anak atau ahli tumbuh kembang anak. Sebab, bisa jadi, ada sesuatu—mungkin kondisi medis—yang memang perlu penanganan lebih intens.
Anak adalah jiwa yang sengaja engkau panggil. Rawatlah ia. Perlakukan ia dengan baik.**
Artikel Terkait
Jatuh Cinta, lalu Mencintai Hingga Terluka, Layakkah?
Menulis: Menangkap Ide dan Memenjarakannya
Tanah Tabu: Perempuan dan Nasib Ibu Bumi
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (1)
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (2)