Di samping membantu PR dan meningkatkan pemahaman terhadap materi, bimbel juga mampu mengukur kemampuan siswa dengan serangkaian TO-nya. Dengan banyak mengikuti TO, siswa menjadi lebih terukur kemampuannya. Siswa kelas 12, misalnya, di program Superintensif yang biasanya diadakan di bimbel-bimbel di Indonesia menjelang tes SBMPTN, seperti di NF, di GO, atau di SSC, mereka mengikuti TO secara teratur di bimbel-bimbel tersebut. Ada yang di-setting per pekan, per 2 pekan, dan lain-lain. Kemudian ada hasil TO yang diumumkan. Ada pemeringkatan. Lalu ada pembahasan. Lalu TO lagi.
Dari pola pembelajaran yang ada di bimbel seperti itu, terutama setelah hasil TO-nya diumumkan, siswa dapat mengukur kemampuannya masing-masing. Dari ukuran atau nilai itulah siswa bisa mengevaluasi atau meng-upgrade kemampuannya agar lebih baik lagi. Dari nilai itu juga guru-guru bimbel memberikan tambahan-tambahan atau masukan-masukan kepada siswa sesuai dengan penilaian siswa tersebut. Siswa pun kemudian mengevaluasi diri dan mencoba lebih baik lagi pada TO berikutnya.
Bimbel Mengurangi Kesalahan Teknis dalam Ujian
Satu hal lagi yang menjadi bukti bahwa bimbel merupakan partner sekolah adalah kemampuan bimbel untuk memberikan informasi pendidikan yang berhubungan dengan teknis ujian. Dengan begitu, siswa saat ujian tidak kaget. Dengan begitu, siswa saat ujian tidak salah secara teknis. Waktu masih penggunaan LJK dahulu,misalnya, siswa bimbel lebih lancar dalam mengisi LJK dibandingkan dengan siswa nonbimbel. Pasalnya, siswa bimbel sudah terbiasa dengan TO yang menuntut dirinya untuk mengisi LJK.
Untuk sekarang, kemampuan siswa mengerjakan soal yang serba-online juga dilatih di bimbel. Beberapa bimbel konvensional sekarang mulai mengembangkan aplikasi-aplikasi bimbel yang berbasis online. Siswa pun dilatih mengerjakan TO secara online. Alhasil, saat ujian sesungguhnya, siswa sudah terbiasa dengan ujian online. Dari fakta ini, terbukti bahwa bimbel membantu siswa sekolah terkait hal-hal yang sifatnya teknis. Menjadi sayang ketika siswa gagal karena kesalahan teknis. Karena itu, bimbel hadir dan berusaha meminimalisasi atau bahkan meniadakan kesalahan sepele tersebut.
Bimbel sebagai Partner Sekolah
Dari sejumlah peran bimbel di atas terbukti bahwa bimbel adalah partner sekolah. Bimbel membantu sekolah meningkatkan pengetahuan anak didiknya dengan membantu menyelesaikan PR atau tugas lainnya. Secara langsung atau tidak langsung, kegiatan pendampingan tersebut meningkatkan pengetahuan siswa tentang suatu materi. Siapa yang bangga dan bersyukur ketika anak didiknya mampu memahami suatu materi dengan baik? Tentunya pihak sekolah dan orang tua siswa tersebut.
Bahkan, bimbel juga mampu mengukur kemampuan siswa dengan serangkaian TO-nya sehingga siswa pun mampu mengenal kemampuan dirinya dan bahkan bisa meng-upgrade kemampuannya untuk lebih baik lagi. Di samping itu, bimbel juga berusaha untuk mengurangi atau bahkan meniadakan kesalahan teknis yang mungkin terjadi saat ujian. Bimbel memberikan banyak pengalaman ujian kepada siswa melalui serangkaian TO-nya.
Maka dari itu, dari peran-peran tersebut tampak bahwa bimbel tidaklah lahir dari kegagalan sekolah, tetapi justru bimbel lahir sebagai partner sekolah yang mengantarkan murid-muridnya menuju masa depan cemerlang.
--------
Artikel ini merupakan sebuah opini yang ditulis oleh Alfi Irsyad Ibrahim, Pengajar Bimbel NF
Isi artikel ini tidak mengekspresikan pandangan dan kebijakan redaksi klikanggaran.com
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk mensharekannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Bimbel Nurul Fikri Wilayah Megapolitan Timur 2 Adakan Santunan Anak Yatim, Janda, dan Du'afa
Masalah Lain di Kemenag, Pengembangan Metode Belajar Madrasah Berbasis Teknologi Informasi Belum Optimal
Ternyata, Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran di Kemenag Belum Optimal Juga
Bimbel Nurul Fikri Kembangkan LMS Sendiri, Yuk Kita Cek Seperti Apa Itu?
Untuk Hindari Loss Learning, Bimbel Nurul Fikri: Perlu Keberagaman Sumber Belajar
Bimbel Nurul Fikri Terapkan Blended Learning, Seperti Apa Sih?
Kegiatan Belajar di Masa Pandemi Susah-susah Gampang. Inilah Tips Untuk Mengatasinya.
Gubernur Jambi, Al Haris : PTM Terbatas Sangat Penting, Belajar Daring Sebenarnya Tidak Belajar