Jakarta, Klikanggaran.com-- Bimbel Nurul Fikri menawarkan pembalajaran dengan menggunakan metode blended learning. Metode pembelajaran ini sudah lama dikenal, tetapi semakin populer pada masa pandemi Covid-19 seiring dengan diberlakukannya berbagai pembatasan kegiatan masyarakat.
Kepopuleran istilah blended learning bisa dilihat ketika kita tanyakan pada Google. Dalam waktu 0,50 detik, si Mbah Serba Tahu itu menyebutkan angka 136 juta di mesin pencahariannya. Tapi, Bimbel Nurul Fikri menerapkan blended learning bukan semata-mata latah atas kepopuleran istilah blended learning.
Namun, Bimbel Nurul Fikri telah melakukan kajian dan studi terkait apa dan bagaimana menerapkan blended learning dalam proses pembelajarannya.
Baca Juga: Inilah Wilayah PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali Periode 14-20 September 2021
Salah satu dasar pemikiran kenapa Bimbel Nurul FIkri menerapkan blended learning adalah belajar dalam kelas dan e-learning atau pembelajaran jarak jauh masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seperti contoh, kekurangan belajar dalam kelas cenderung terbatas dengan tempat dan waktu, tetapi kelebihannya dengan bertemu guru, para pelajar dapat langsung mendapat feedback dari guru tersebut atas pencapaian yang sudah mereka lakukan.
Begitupun sebaliknya, belajar menggunakan internet memang tidak terbatas tempat dan waktu, tetapi tidak adanya guru yang mendampingi, peserta tidak langsung mendapat feedback dan cendrung mengalami salah pengertian.
"Di sinilah konsep pendidikan secara Blended Learning dibutuhkan. Blended Learning memadukan pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka," kata Priyono, Kepala Subbidang Media Belajar Bimbel Nurul Fikri, kepada Klikanggaran, Selasa (14-9-2021).
Kata Priyono, blended learning bukanlah hal baru di dunia Pendidikan.
Di berbagai tempat di belahan dunia program Blended Learning sudah banyak dilakukan di sekolah-sekolah dengan berbagai macam model.
Baca Juga: AGSI Sampaikan Tuntutan Guru Sejarah Honorer pada Seleksi PPPK Tahap I, Apa Saja Tuntutannya?
Dengan merujuk Michael B. Horn and Heather Staker, Priyono menjelaskan empat model blended learning.
Pertama, rotation model, pembelajaran yang dilakukan siswa berotasi antar modalitas pembelajaran yang salah satunya merupakan pembelajaran daring dalam suatu jadwal tertentu atau berdasarkan petunjuk guru.
Kedua, flex model di mana siswa memegang kendali penuh dalam pembelajarannya. Siswa berpindah dari satu modalitas pembelajaran ke modalitas pembelajaran lain dalam jadwal fleksibel yang disesuaikan oleh masing-masing individu.
Artikel Terkait
Bimbel Nurul Fikri Wilayah Megapolitan Timur 2 Adakan Santunan Anak Yatim, Janda, dan Du'afa
Ma'ruf Amin Dorong Universitas Terbuka Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Riset
Bimbel Nurul Fikri Kembangkan LMS Sendiri, Yuk Kita Cek Seperti Apa Itu?
Pendidikan Bertumpu pada Values, Bukan Knowledge Bagian 1
Pendidikan Bertumpu pada Values, Bukan Knowledge Bagian 2
Untuk Hindari Loss Learning, Bimbel Nurul Fikri: Perlu Keberagaman Sumber Belajar
UMP Purwokerto Gelar Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang Berasal dari 26 Provinsi Secara Daring