Kota Bekasi, Klikanggaran-- Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri, atau Bimbel Nurul Fikri, Wilayah Megapolitan Timur 2 mengadakan kegiatan santunan anak Yatim, janda, dan Dhua'afa pada Jumat (3-9-2021) bertempat di Kantor Wilayah Megopolitan 2, Bekasi.
Kegiatan santunan yang dilakukan oleh BKB Nurul Fikri Wilayah Megapolitan 2 merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan.
Plt. Manajer Wilayah Megapolitan 2, Syarifuddin, mengatakan bahwa kegiatan santunan tersebut sudah berjalan selama dua tahun. Dari 16 lokasi NF yang berada di bawah Manajemen Megapolitan Timur 2 rutin menyelenggarakan santunan tersebut yang digilir tiap bulannya.

"Uang santunan terkumpul dari infaq/sedekah para karyawan Nurul Fikri MT2. Dari kotak atau celengan amal yang disediakan di ruang pengajar disetiap lokasi.
Alhamdulillah program ini sudah berjalan hampir 2 tahun," jelas Syarifuddin.
Pada kesempatan tersebut, santunan diberikan kepada 8 anak Yatim, janda dan lansia.
santunan diberikan dalam bentuk uang dan paket sembako.
"Gerakan ini ditujukan sebagai rasa peduli dan persaudaraan kepada tetangga-tetangga di lokasi Nurul Fikri yang perlu bantuan dan ukuran kasih sayang," pungkas Syarifuddin.

Bimbel Nurul iIkri adalah salah satu lembaga bimbingan belajar yang memiliki reputasi dan pengalaman selama puluhan tahun dalam membantu murid-murid memahami mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Bimbel yang memiliki hingga 160-an cabang yang tersebar se-Sumatera dan Jawa ini mengadaptasi metode pembelajaran blended learning, dengan mengembangkan sendiri learning sistem manajemen (LMS) yang mumpuni, sehingga murid-muridnya bisa belajar secara live class maupun pembelajaran tatap muka.
Artikel Terkait
Temuan KPAI: 24,3% Anak Ingin Divaksin Untuk Bisa Sekolah Tatap Muka
Nadiem: Sekolah Tatap Muka Terbatas untuk Daerah PPKM Level 3
Semua Sekolah di Jakarta Ditargetkan Bisa Laksanakan PTM Awal Januari 2022.
KPAI Rekomendasikan 6 syarat terkait pelaksanaan PTM Terbatas, salah satunya 79% warga sekolah sudah divaksin
Sekolah di India kembali dibuka untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hanya untuk kelas siswa kelas 9 ke atas