Disarikan oleh: Yus Dharman,SH.,MM ,M.Kn, Advokat/Ketua Dewan Pengawas FAPRI (Forum Advokat & Pengacara Republik Indonesia) dari buku Yahudi menggengam Dunia tulisan William G. Carr. [Terjemahan bahasa Indonesia]. Jakarta, 17 Mei 2023.
KLIKANGGARAN -- Setelah Profesor Adam Weis Howight, ahli Theologi Universitas Angold Stadt di Jerman yang murtad dari agamanya pada tahun 1784, ia kemudian mengikuti faham atheisme. Tidak lama berselang, tokoh-tokoh Yahudi Jerman menghubunginya untuk diajak bekerja sama agar Howight bersedia meninjau kitab protokol tokoh-tokoh zion klasik, kemudian menyusunnya disesuaikan berdasarkan prinsip modern, suatu strategi untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham atheisme dan hedonisme untuk menyesatkan seluruh umat manusia agar mudah dicucuk hidungnya.
Setelah menyelesaikan tugas cemerlang meletakkan dasar-dasar landasan dengan program-programnya, yakni:
1) Menggoda aparatur pemerintahan dengan uang dan sex, serta mendongkel ajaran agama dari pemeluknya.
2) Devide at impera bangsa non-Yahudi (Gentiles/Goyim) untuk saling bermusuhan terus-menerus, meniupkan isu SARA, ekonomi, sosial, politik, budaya, dan seterusnya.
3) Mempersenjatai kelompok-Kelompok agar saling membunuh dan menghancurkan.
4) Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah belah
lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci agar sendi-sendi agama yang mereka anut, moralitas, serta materi yang
mereka miliki akan terkuras habis.
5) Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu
menghancurkan pemerintah sah serta norma-norma susila, provokasi untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman.
Sebab itu, peran Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam konspirasi internasional melainkan juga menyusun kembali serta menghidupkan organisasi "Freemasonry". Untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi yaitu dengan devide at impera/adu domba dengan menggunakan isu SARA agar terjadi kerusuhan dan pemberontakan pada suatu negara yang merongrong pemerintahan yang resmi.
Prof. Howight juga dipercaya untuk memimpin organisasi rahasia tersebut dan
melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran perkumpulan cendekiawan zion yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut sebagai perkumpulan nurani Yahudi.
Dalam gerakan yang dipimpinnya, Prof. Howight menggunakan tipu daya licik agar niat busuknya dapat dikamuflasekan sehingga tidak menjadi nampak. Sejatinya, freemasonry bertujuan menciptakan pemerintahan dunia menjadi satu atap, terdiri dari tokoh-tokoh yang memiliki tingkat intelejensia tinggi. Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia dengan latar belakang yang berbeda untuk menjadi anggota kelompok nurani , mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli ekonomi, ahli hukum, politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai Universitas terkemuka.
Tidak lama kemudian, Howight berhasil mendirikan freemasonry induk yang biasa disebut "The Grand Eastern Lodge" yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi perkumpulan free masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia sampai hari ini.
Artikel Terkait
Oligarki
Catatan Perempuan Atas Refleksi 21 April: Pena Tulis R.A. Kartini: Dialektika Pemikiran dan Perjuangan
Idul Fitri
Reformasi Jilid Dua
Odious Debt alias Hutang Najis
Memulai Dari yang Kecil, Berpikir Positif Maka Hasilnya Akan Positif
Siklus Plato
Hoax Uang Kertas
Komunisme ala Karl Mark VS NAZI, Isme ala Karl Reiter
Komunisme ala Karl Mark VS NAZI, Isme ala Karl Reiter - Bagian 2