Komunisme ala Karl Mark VS NAZI, Isme ala Karl Reiter

- Minggu, 14 Mei 2023 | 09:38 WIB
Yus Dharman,SH.,MM ,M.Kn - (dok. Ist)
Yus Dharman,SH.,MM ,M.Kn - (dok. Ist)

Ditulis Oleh: Yus Dharman,SH.,MM ,M.Kn
Advokat/Ketua Dewan Pengawas FAPRI (Forum Advokat & Pengacara Republik Indonesia). Jakarta, Minggu 14 Mei 2023.

KLIKANGGARAN -- Faham komunisme modern berdiri tahun 1773, dirintis oleh sejumlah Konglomerat internasional, tujuannya untuk meletakkan pemerintahan yang berideologi atheisme berdasarkan diktatorisme universal. Faham ini bertentangan dengan paham kaum baron kapitalis di eropa saat itu.

Dalam buku "Left Wing Communism an Infantile Disorder, written by V.I Lenin. menjelaskan, "Ideologi komunis bukanlah suatu faham ideologi yang sebenarnya.
Melainkan alat untuk mencapai tujuan." tidak ada perbedaan antara atheisme Hitam, Nazi, isme dan atheisme merah(Komunisme). Semua nya hanya alat untuk meracuni pikiran orang-orang tidak berilmu, agar tunduk pada designernya, tujuannya untuk menguasai seluruh sumber daya alam yang ada di dunia ini dan mewujudkan cita-cita mereka dengan mendirikan pemerintahan diktator atheisme internasional di muka bumi untuk kepentingan elit Global.

Karl Marx adalah orang jerman keturunan Yahudi, hidup tahun 1818-1883, diusir dari Jerman menuju Perancis. Di Perancis diusir lagi, karena tercium oleh inteligent Prancis sedang merencanakan pergerakan, kemudian ia lari ke Inggris. Pada Tahun 1848, dia mendeklarasikan manifesto komunisme, merencanakan strategi jangka panjang, ingin menggabungkan semua Republik Sosialis sebagai pusat pemerintahan dunia, dengan slogan "Para pekerja/buruh seluruh Dunia, Bersatulah".

Sedangkan Karl Reiter hidup antara tahun 1779-1854 adalah orang Jerman ras Arya , guru besar ilmu Sejarah dan Geo-politik.
Ia mencetuskan teori tandingan atas manifesto komunis yang menjelaskan, bahwa ras Aryalah yang paling berhak menguasai seluruh Eropa, lalu kemudian seluruh dunia. Untuk mewujudkan teorinya, Reiter mengkoordinir seluruh tokoh pendukung ras Arya fanatik, untuk meletakkan dasar-dasar faham Nazi,isme/Fasisme, dengan harapan bisa mewujudkan superioritas ras Arya, sebagai bangsa yang paling berhak menguasai dunia, dan menyulapnya menjadi pemerintah diktator atheist.

Untuk mewujudkan programnya, para pendukung teori superioritas Aryanisme itu dihadapkan oleh dua pilihan, yaitu bersekutu dengan elit global atau menghancurkan mereka sama sekali. pendukung Komunisme dan Nazi, Isme/Fasisme tidak mengetahui atau menyadari, bahwa kedua faham itu adalah faham yang ditunggangi oleh kekuatan konspirasi Yahudi internasional sebagai langkah untuk menguasai dunia. Dalam hal popularitas, komunisme Karl Marx lebih dikenal oleh masyarakat Eropa saat itu dibandingkan Karl Reiter dengan Nazi, Isme/Fasismenya yang fokus dalam dunia akademik, dengan menjadi guru besar Universitas Frankfurt, kemudian ia pindah ke Universitas Berlin sebagai guru besar Geografi.

Pada awalnya, hubungan Karl Reiter dengan para tokoh ras Arya kurang erat, lebih-lebih tujuan fasisme yang dicanangkan Reiter belum populer. Melalui risetnya, Karl Reiter menemukan bukti-bukti  bahwa elit global adalah pendiri perkumpulan rahasia The Grand Free Mason Lodge, sebuah organisasi yang bertujuan menggerakan revolusi di seluruh dunia, agar tercipta peluang menguasai sumber daya alam seluruh negara-negara di bawah pemerintahan yang mereka sebut dengan kekuasaan diktator universal, berlandaskan materialisme dan atheisme.

Dalam buku hariannya, Karl Reiter menyebutkan bahwa mayoritas elit global
adalah orang-orang yang berdarah Yahudi, setelah mempelajari manifesto komunisme Karl Mark secara serius, Karl Reiter melihat resiko jika elit global dibiarkan berjaya menguasai dan menentukan arah teori komunisme internasional, kemudian Reiter mengajukan poposal kepada para saudagar-saudagar pialang perang Jerman berdarah Arya, suatu strategi untuk melawan pengaruh elit global agar ras Arya lebih dulu menguasai sumber daya alam negara-negara yang ada di Dunia.

Dia juga mengajukan rencana kepada para tokoh Arya untuk mendirikan
organisasi Nazi, Isme, dengan mengambil ideologi fasisme sebagai cara yang
bisa digunakan untuk mencapai tujuan rahasia mengalahkan komunis ala Karl Mark untuk mencengkeram dunia. Namun , agen-agen inteligen Kerajaan Inggris telah mengendus skandal yang dilakukan Reiter dengan para pialang senjata perang (War-lord) Jerman ras Arya, padahal komunisme dan fasisme setali tiga uang. [Bersambung...]

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Jual Kucing Dalam Karung

Jumat, 26 Mei 2023 | 13:03 WIB

Natalius Pigai: INDONESIA BANGSA MULTI MINORITAS

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:23 WIB

Revolusi

Jumat, 19 Mei 2023 | 14:40 WIB

Pemerasan Dunia Maya: Tidak Hanya BSI, Lho

Rabu, 17 Mei 2023 | 08:12 WIB

Sejarah Konspirasi

Rabu, 17 Mei 2023 | 05:14 WIB

Hoax Uang Kertas

Minggu, 14 Mei 2023 | 09:22 WIB

Siklus Plato

Minggu, 7 Mei 2023 | 20:10 WIB

Odious Debt alias Hutang Najis

Jumat, 28 April 2023 | 19:32 WIB

Reformasi Jilid Dua

Senin, 24 April 2023 | 21:12 WIB

Idul Fitri

Sabtu, 22 April 2023 | 19:19 WIB

Oligarki

Kamis, 20 April 2023 | 18:57 WIB

Quo Vadis Demokrasi di Indonesia

Selasa, 18 April 2023 | 13:15 WIB

Prestasi dan Kemanusiaan

Minggu, 2 April 2023 | 05:28 WIB
X