Memulai Dari yang Kecil, Berpikir Positif Maka Hasilnya Akan Positif

KLIKANGGARAN-Positive thinking suatu kalimat sederhana namun jika ditelaah lebih detaile apalagi dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan memberikan impact bagi diri kita sendiri.

Positive thinking adalah cara berfikir yang diproses secara positif yang menghasilkan “energi yang positif”, yaitu suatu energi yang akan menghasilkan pemikiran-pemikiran dan sikap-sikap yang baik yang dapat membuat manusia menjadi bersemangat, melakukan hal-hal yang benar dan menjadi bahagia.

Dunia boleh berubah, teknologi canggih semakin dinamis yang seolah mengkapitalisasi semua zaman di eranya masing-masing.

"Namun adab tetap harus kita jaga. Rasa persaudaraan dan kepedulian sesama meski terus harus kita pupuk. Bukan teknologi tapi semangat kegotong Royongan dari leluhur kita adalah ciri khas bangsa ini terkenal di saentaro dunia".

Dalam berbagai kasus yang akhir-akhir ini banyak kita temukan, mulai dari yang sederhana kenakalan remaja, aksi Kriminalitas di jalanan hingga kasus terberat, misalnya bunuh diri dan menghilangkan nyawa orang lain adalah salah satu bukti ada banyak orang mengesampingkan Positive thinking.

"Ciri-ciri orang yang selalu berpikir positif dia cenderung tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Dia akan mengidentifikasi masalah terlebih lalu sebelum menentukan langkah yang tepat untuk menyelesaikannya".

Dengan kata lain, selalu ada kata "mungkin" di setiap peristiwa yang ia alami. Mungkin dia lagi sibuk, mungkin dia lagi banyak masalah, mungkin tingkat pendidikan masih rendah. Atau mungkin kedewasaannya belum sempurna.

Masih ingat baru-baru ini kasus seorang pria melakukan penganiayaan dengan senjata api terhadap salah satu sopir ojol. Atau kasus seorang oknum aparat yang melakukan aksi tak terpuji dengan menendang motor seorang ibu yang sedang membonceng anaknya di jalan.

"Dari rentetan contoh kasus tersebut seakan mendramatisir pentingnya mengendepankan pikiran yang positif bahkan dalam situasi di jalanan sekalipun.

Sebaliknya, jika kita terlalu mengikuti pikiran negatif tersebut, maka dapat memicu stres dan rasa kewalahan bagi diri kita sendiri. Tak hanya itu, penelitian dari King’s College London pun menyebutkan bahwa pikiran negatif yang berulang meningkatkan risiko terkena penyakit alzheimer. Studi tersebut pun menyatakan bahwa pikiran negatif akan mengurangi kemampuan otak untuk berpikir dan membentuk memori.

Oleh karena itu, daripada menggunakan pikiran negatif untuk mencari kebenaran dari sebuah masalah/kejadian tertentu. Lebih baik menggunakan kemampuan berpikir rasional, supaya pemikiran negatif yang ada dapat digiring dan diubah menjadi positif. Menurut Ricetto dan Tregoe (2001) pada buku berjudul Analytical Processes for School Leaders, berpikir secara rasional adalah kemampuan untuk mempertimbangkan aspek dan menganalisis relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian, baik yang berupa fakta, opini, maupun data.

Created by Mahasiswa dan Tenaga Pendidik' Tika Fitri Yeni