“Aku mau melepas hijab.” Kataku.
“Kenapa?” Tanyamu.
“Karena aku pikir aku belum siap.”
“Siap apa?” Tanyamu lagi.
“Siap, siap untuk beristiqamah. Berhijab berarti harus selalu hati-hati baik dalam bersikap ataupun berkata-kata. Ya, aku belum bisa begitu. Aku malu, masa iya berhijab tapi kelakuan jauh dari syar’i?”
“Ya tidak apa-apa.” Jawabmu.
Baca Juga: Kiat Memilih Bacaan Sebagai Selingan di Kala Gabut Melanda
“Berhijab bagi seorang perempuan muslim itu hukumnya wajib. Wajib berarti mendapatkan pahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan.” Kamu melanjutkan.
“Tapi kan, kalau dilakukan hanya untuk mendapat pahala dan agar terjauh dari dosa malah disebut munafik. Berarti tidak ikhlas kan.” Aku.
“Ini bukan masalah riya atau ujub. Ini masalah kamu mau melakukan perintah Tuhan atau tidak. Dan itu pasti ada konsekwensinya.”
Artikel Terkait
Beredar Isu Minta Jabatan di BUMN, Denny JA Klarifikasi Lewat Cerpen
Anggota Parlemen Prancis Walkout di Parlemen sebab Perwakilan Mahasiswa Hadir dengan Mengenakan Hijab
Indonesia Hadapi China dengan Klaim Kepemimpinan Islam Moderat
Hamas: Kami telah Buktikan Kepada Dunia bahwa Al-Aqsa Milik Umat Islam dan Al-Quds Adalah 'Garis Merah'
DPR Minta Masyarakat Tak Perlu Gaduh Soal "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam"
Jamaluddin al-Afghani, Pendiri gerakan Pan Islam, Dimakamkan di Turki, Lalu Dipindahkan ke Afghanistan