anggaran

Target Pendapatan PT Waskita Karya di Ruas Jalan Tol Becakayu Sulit Tercapai, Ini Sebabnya

Kamis, 2 Desember 2021 | 10:18 WIB
Gardu jalan tol Becakayu (Dok.Twitter.com/@Tol_Becakayu)

KLIKANGGARAN – Seperti diberitakan sebelumnya, PT Waskita Karya Toll Road (PT WTR) memiliki dua ruas jalan tol yang telah beroperasi. Salah satunya adalah Ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu Seksi 1.B-C.

Kedua ruas jalan tol milik PT Waskita Karya Toll Road (PT WTR) telah diakuisisi pada tahun 2014.

Sebelum melakukan akuisisi, baik PT Waskita Karya maupun PT WTR belum memiliki pengalaman yang memadai untuk mengoperasikan jalan tol. Unit kerja yang melakukan analisa atas risiko pun belum terbentuk.

Kondisi tersebut membuat PT Waskita Karya dan PT WTR belum melakukan kajian yang mendalam. Antara lain terhadap risiko operasional jalan tol seperti risiko transaksi, risiko lalu lintas, dan risiko konstruksi.

Baca Juga: Soal Irigasi Kurri Kurri Kasambi, Suaib Perintahkan DPUTRPKP2 Lakukan Penanganan Darurat

PT KKDM telah mengoperasikan ruas tol Becakayu Seksi I.B dan I.C sepanjang 8,69 km sejak Desember 2017. Sedangkan Ruas Tol Seksi I.A sepanjang 3,19 km sedang dalam proses pembangunan, dan sampai dengan tanggal 31 Maret 2018, progres fisik telah mencapai 99,84%.

Hasil pemeriksaan dokumen dan observasi lapangan terkait dengan operasional jalan tol Becakayu Seksi I.B dan Seksi I.C diketahui hal-hal sebagai berikut:

a) RKAP tahun 2017 PT KKDM menargetkan volume lalu lintas September-Desember 2017 untuk Seksi I.B dan Seksi I.C sebesar Rp3.674.396 kendaraan. Target lain pendapatan tol sebesar Rp30.501.952.000,00.

Akan tetapi, laporan laba rugi PT KKDM mencatat realisasi pendapatan operasional tol pada bulan Desember 2017 hanya sebesar Rp3.375.512.000,00 atas jumlah kendaraan sebanyak 7.762 unit. Dengan demikian realisasi hanya mencapai 11,07% dari target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Rekap Hasil Wakil Indonesia di Pertandingan Pertama Penyisihan Grup BWF World Tour Finals 2021

Target LHR tersebut lebih rendah dari asumsi kajian yang dibuat oleh KJPP YB dalam rangka valuasi untuk akuisi saham tahun 2017 yaitu sebanyak 31.098 atau sebanyak 3.793.956 kendaraan pada bulan September-Desember 2017 (122 hari).

Sementara untuk RKAP tahun 2018 sampai dengan 10 Mei 2018 belum disahkan oleh Dewan Komisaris PT KKDM, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan antara anggaran dan realisasinya.

b) Standard Operating Procedure (SOP) operasional tol PT KKDM belum diselaraskan dengan prosedur transaksi nontunai.

Permasalahan di atas mengakibatkan target pendapatan Ruas Tol Becakayu yang telah diproyeksikan dalam perencanaan sulit tercapai.

Halaman:

Tags

Terkini