KLIKANGGARAN – Berdasarkan Kontrak Jasa Konsultasi Supervisi, PT Virama Karya wajib melakukan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan tol Becakayu Seksi 1 dan 2.
Pekerjaan konstruksi jalan tol Becakayu Seksi 1 dan 2 ini dilaksanakan oleh PT WBP dan PT Waskita Karya.
Hasil pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan tol kemudian dilaporkan secara rutin kepada PT KKDM dalam bentuk Laporan Bulanan.
Isi laporan tersebut antara lain menyampaikan informasi mengenai perbandingan pencapaian volume pekerjaan kontrak jalan tol dengan realisasi senyatanya di lokasi pekerjaan. Informasi dalam laporan bulanan ini juga menjadi salah satu dasar untuk pembayaran.
Hasil pemeriksaan atas Laporan Bulanan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Jalan Tol Becakayu Seksi 1, periode Desember 2014 s.d Desember 2017, terdapat permasalahan.
Laporan Bulanan tersebut disusun oleh PT Virama Karya. Diketahui bahwa perhitungan volume pekerjaan yang dilaporkan setiap bulan kepada PT KKDM tidak akurat. Berikut temuan permasalahan:
a. Perhitungan volume pekerjaan yang dilaporkan tidak akurat. Hasil pengujian tim auditor menemukan, terdapat kesalahan aritmatik dalam penjumlahan bobot yang dilaporkan per bulan.
b. Terdapat sedikitnya dua jenis pekerjaan yang seharusnya sudah diganti/dihilangkan, namun masih diperhitungkan sebagai prestasi pekerjaan yang dilaksanakan.
Baca Juga: Sudah Ada Sebelum Tahun 1947, Komplek Pertamina Pendopo Bukti Kejayaan PALI Tempo Dulu
Hal tersebut mengakibatkan Laporan Konsultan Supervisi tidak dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Selain itu juga tidak dapat dijadikan sebagai dasar pembayaran.
Menurut auditor, hal tersebut disebabkan Konsultan kurang cermat dalam menghitung bobot pelaksanaan pekerjaan sesuai kondisi nyata di lokasi pembangunan konstruksi.
Atas permasalahan tersebut, pihak BUJT menanggapi bahwa:
a. Progres Bulanan hanya berupa monitoring kemajuan dalam rangka evaluasi. Bukan sebagaimana pembayaran tidak dilakukan secara Monthly Certificate (MC), sifat pembayaran berupa Lump Sump Turnkey;
Artikel Terkait
Piutang PT Waskita Karya Belum Tertagih Milyaran Rupiah, Mengapa?
KPK Ungkap Proyek Fiktif PT. Waskita Karya, Mungkinkah Cermati LEP?
Setelah Kecelakaan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah di Jalan Tol, Mungkin Anda Perlu Membaca Ini
Tak ada Kajian Kondisi Finansial, PT Waskita Karya Alami Risiko Likuiditas atas Kepemilikan 17 BUJT
PT Waskita Karya Belum Perhitungkan Risiko dalam Akuisisi, PT WTR Berpotensi Kehilangan Pendapatan
Wah, Penyusunan HPS-OE Jalan Tol PT Waskita Karya Ini Nilai Kontraknya Lebih Tinggi Minimal Rp1 Triliun
Perubahan Biaya Investasi PT Waskita Karya atas Tiga Ruas Jalan Tol Ini Menyumbang Tingginya Tarif Tol?
Kepercayaan Masyarakat pada PT Waskita Karya Menurun, Ini Salah Satu Penyebabnya