Kios SIAPkerja (Kasus BPVP Kabupaten Sidoarjo)

4. Bizhub merupakan suatu bentuk pelayanan kepada tenaga kerja yang mempunyai minat sebagai untuk menekuni pekerjaan di sektor informal dalam bentuk Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dengan pelatihanbisnis, mentoring, jaringan usaha, dan pembiayaan modal usaha.

Baca Juga: Inilah Alasan Selalu ada Orang Baik di Sekitar Kita Menurut Habib Ja'far, Apa itu?

9 Lompatan Besar Kemnaker

Dalam implementasi sistem SIAPkerja yang berbasis digital, sebagai hulunya adalah Sistem Informasi Pasar Kerja yang menyediakan informasi kebutuhan tenaga kerja sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan tenaga kerja dan pelaksanaan pelatihan vokasi di BLK. Kios SIAPkerja dan transformasi BLK merupakan bagian dari 9 Lompatan Besar Kemnaker yaitu lompatan kedua Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan dan lompatan ketiga Transformasi BLK. Melalui ekosistem digital ketenagakerjaan diharapkan terintegrasi seluruh pelayanan di Kementerian Ketenagakerjaan dalam SIAPkerja, termasuk terintegrasi dengan platform digital swasta. Sementara transformasi BLK tidak sekedar sebagai pusat pelatihan akan tetapi lebih kepada pusat peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, termasuk pengembangan pelatihan meliputi skilling, reskilling, dan upskilling.

 Secara simbolis SIAPkerja telah diresmikan oleh Menaker yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 19 Maret 2022. Namun demikian dalam implementasinya masih banyak yang perlu dipersiapkan dan disempurnakan baik dari sisi sarana dan prasarana maupun penyediaan kebutuhan Instruktur dan Pengantar Kerja di Kios SIAPkerja. Saat ini Balai/Balai Besar Latihan Kerja, terutama yang UPTP, telah bertransformasi menjadi Balai/Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Dengan jumlah sebanyak 21 Balai/Balai Besar, kedepan keberadaannya tidak hanya fokus pada pelatihan, namun juga penempatan. Oleh karena itu di setiap Balai/Balai Besar terdapat pejabat fungsional Pengantar Kerja baik dari hasil penyetaraan ataupun pengadaan pegawai baru. Secara umum Pengantar Kerja yang mempunyai tugas memperantarai antara pencari kerja dengan pengguna (user)

 Baca Juga: Seberapa Bahaya Salmonella, Sampai Kinder Joy Ditarik BPOM?

BPVP Sidoarjo

BPVP Sidoarjo merupakan Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) yang bergerak di bidang pelatihan vokasi yang berdiri sejak tahun 2018 dan beroperasi sejak tahun 2019. Didukung dengan Tenaga Pelatih/Instruktur dan sarana prasarana yang memadai serta tempat uji kompetensi, BPVP Sidoarjo memiliki 6 (enam) jenis kejuruan, dengan sektor potensial Industri Pengolahan (Manufaktur) dan kejuruan unggulan Garmen Apparel. Semua pelatihan berbasis kompetensi dan pelaksanaannya terdiri dari boarding dan non-boarding.

 Dengan didukung 2 (dua) orang Pengantar Kerja, implementasi SIAPkerja berupa pelayanan karirhub belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun setidaknya Pengantar Kerja telah mendukung proses implementasi SIAPkerja dimulai dari pra pelatihan yaitu melakukan seleksi dan rekrutmen peserta berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan (training need analysis) dan pasca pelatihan, dimana Pengantar Kerja bertugas untuk memperantarai penempatan kepada pengguna (user). Portal yang diharapkan menjadi jembatan efektif antara peserta pelatihan dan bersertifikat dengan perusahaan yang membutuhkan belum berjalan. Pengantar Kerja dituntut aktif secara mandiri untuk melakukan job canvassing dengan melakukan kolaborasi dengan perusahaan yang memang banyak di Sidoarjo. Dari hasil penggalian didapat beberapa informasi yang masih menjadi kendala utama dalam implementasi SIAPkerja. Hal mendasar yang perlu segera dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan adalah penyiapan bisnis proses SIAPkerja, yang akan digunakan sebagai pedoman dan standar baku bagi Balai/Balai Besar. Belum rampungnya bisnis proses tersebut akan menghambat pelaksanaan di lapangan.

 Baca Juga: Siapa Husin Shihab yang Diburu Warganet Karena Dituding Sebarkan Fitnah? Berikut Profilnya

Kesimpulan dan Saran

1. Kios SIAPkerja merupakan program prestisius Kementerian Ketenagakerjaan, sebagai upaya mengurangi pengangguran. Dengan datangnya era digitalisasi dan untuk mewujudkaan 9 lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan, Kios SIAPkerja perlu dipersiapkan dengan matang. Berkaca dari pelaksanaan Kios 3 in 1, yang dapat dikatakan kurang berhasil, menjadi pelajaran untuk lebih siap tidak hanya dilihat dari sisi keberhasilan semata, namun perlu diantisipasi terutama dari sisi kendala yang akan muncul. Kementerian Ketenagakerjaan harus all out untuk mempersiapkan segalanya dari mulai proses bisnis SIAPkerja, penyediaan Informasi Pasar Kerja melalui Sisnaker/Karirhub, Pelatihan, Sertifikasi sampai dengan proses memperantarai pencari kerja ke pengguna (user).

2. Dari sisi SDM, keberadaan Pengantar Kerja sebagai pejabat fungsional baru di Balai/Balai Besar memegang peranan penting. Tugas Pengantar Kerja untuk menfasilitasi pencari kerja mendapatkan pekerjaan (penempatan) bukan sesuatu hal yang mudah. Oleh karena itu segera dilakukan Bimbingan Teknis untuk meningkatkan kompetensi. Pengantar Kerja juga diberikan keleluasaan untuk melakukan Job Canvassing melalui kemitraan dan kolaborasi dengan dunia industri.

3. Sarana dan prasarana pelatihan di Balai/Balai Besar perlu dilakukan revitalisasi menyeluruh, termasuk didalamnya kurikulum pelatihan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Seiring dengan itu peningkatan kompetensi instruktur harus selalu di upgrade setiap saat, terlebih dengan adanya pengembangan pelatihan meliputi skilling, reskilling, dan upskilling. Instruktur juga harus mengantisipasi perkembangan dunia kerja terkait dengan berbagai jenis pekerjaan baru yang muncul.