Baca Juga: Nasi Bogana, Kuliner khas Cirebon atau Tegal?
Kemajuan suatu perusahaan bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dipekerjakannya. Dengan kata lain, kinerja perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan bergantung pada kuantitas dan kompetensi tenaga kerja atau sumber daya manusia yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa SDM merupakan faktor penggerak seluruh sumber daya yang cukup vital dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain, pencapaian tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia yang dimilikinya.
Menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan instansi/organisasi, maka pengelolaan sdm perlu dilakukan secara terencana dan profesional.
Oleh karena itu, perencanaan tenaga kerja di tingkat perusahaan/instansi mutlak diperlukan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Rencana jangka pendek menunjukkan lowongan-lowongan jabatan yang harus diisi tahun yang akan datang. Rencana jangka panjang meramalkan situasi ketenagakerjaan untuk jangka dua, lima atau kadang-kadang sepuluh tahun yang akan datang.
Baca Juga: Aksi Bela Ulama di Solo Menuntut Pembubaran Densus 88 setelah 3 Terduga Teroris Ditangkap
Instansi atau perusahaan yang tidak melakukan perencanaan tenaga kerja akan mendapatkan kesulitan dalam pengelolaan tenaga kerja. Kegagalan dalam perencanaan tenaga kerja akan berpengaruh terhadap biaya perusahaan.
Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja diperlukan proses dan tahapan yang harus di lalui. Adapun proses perencanaan tenaga kerja yang bisa dilakukan perusahaan agar mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan harapan perusahaan, yaitu :
1. Persediaan Tenaga Kerja saat ini,
2. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja SDM Perusahaan untuk beberapa tahun kedepan,
3. Strategi dan Implementasi Pencarian SDM
4. Evaluasi dan Monitoring
Fungsi Perencanaan Tenaga Kerja Mikro
Baca Juga: Hafiz/Gloria Kalah, Indonesia tidak punya wakil di semi final ganda campuran Indonesia Masters 2021.
Melalui Perencanaan Tenaga Kerja Mikro, perusahaan baik swasta, pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta lainnya dapat merancang secara tepat kebutuhan karyawan, baik dalam jumlah maupun kualitas, sesuai dengan kebutuhan bisnisnya di masa sekarang dan masa mendatang.
Selain itu, Perencanaan Tenaga Kerja Mikro di perusahaan juga dapat meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan (cost) serta tenaga dalam pelaksanaan rekrutmen, seleksi dan penempatan, sehingga pembiayaan (cost) dapat dihemat.
Perencanaan Tenaga Kerja di perusahaan juga dapat menjamin penempatan karyawan secara tepat, sehingga berkontribusi pada peningkatan produktivitas
Perencanaan Tenaga Kerja Mikro mempunyai banyak fungsi dan peran, yaitu
Pertama, sebagai fungsi eksplanasi berupa fungsi identifikasi dengan cara menghimpun data dan informasi yang bertujuan untuk menjelaskan (explanation) kondisi awal tenaga kerja di perusahaan di mana perencanaan akan dilakukan,