opini

Masyarakat Tidak Makan Aspal, Apakah APBN Pro Rakyat? Kenapa Banyak Dibangun Jalan Tol?

Rabu, 20 Oktober 2021 | 06:55 WIB
Pembangunan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terkoneksi dengan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali) dan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) (IG/@kemenpupr)

KLIKANGGARAN-- Ada semacam pertanyaan monohok yang acap kali dilontarkan oleh masyarakat yang terkait belanja modal atau realisasi APBN/APBD sebagian besar untuk proyek-proyek infrastruktur.

Maklum saja, pada faktanya anggaran pada APBN/APBD di suatu daerah masih banyak tersedot pada pengerjaan proyek-proyek pemerintah, seperti jalan Tol, jalan provinsi/ kabupaten, jembatan, bendungan dan konstruksi lainnya.

Apalagi, di pemerintahan Jokowi, tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan Tol dan jalan nasional hingga ke Papua. Pembangunan proyek-proyek infrastruktur itu tentu akan menyedot anggaran APBN dalam persentase yang cukup besar.

Baca Juga: Bripka Ambarita Dimutasi, Warga Jakarta Timur Mengucapkan Terima Kasih Atas Jasa Bripka Ambarita

Di tahun 2021 ini saja misalnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur tahun 2021 pada APBN sebesar Rp417,8 triliun. Kebijakan pembangunan infrastruktur tahun 2021 merupakan pembangunan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19 dengan penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas.

Apakah APBN Pro-Rakyat? Kalau APBN Pro-Rakyat mengapa yang banyak dibangun Infrastruktur seperti Jalan Tol?

Melansir situs Kementerian Keuangan, pilihan membangun infrastruktur sebagai prioritas anggaran setidaknya memiliki beberapa alasan, seperti infrastruktur merupakan prasyarat bagi pembangunan Indonesia, dia sangat dibutuhkan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang setiap potensi bangsa tersebar di masing-masing pulau tersebut.

Baca Juga: Kado Pahit HUT Partai Golkar, Kadernya Kembali di OTT KPK, Kini Giliran Bupati Kuansing

Infrastruktur konektivitas akan menghubungkan setiap potensi bangsa itu agar menjadi nilai tambah. Infrastruktur konektivitas ditambah dengan infrastruktur energi yang merata akan meningkatkan produktivitas bangsa, selain akan menurunkan biaya logistik antar wilayah, juga akan memeratakan proses industrialisasi dan penyebaran aktivitas ekonomi di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan potensi masing-masing wilayah.

Aktivitas ekonomi menjadi tumbuh dan berkembang karena tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Jawa.

Infrastruktur fisik (konektivitas dan energi) dan kemudian dilengkapi dengan infrastruktur sosial (pendidikan, kesehatan dan kebudayaan), maka akan memperkokoh jalinan antar berbagai suku bangsa di berbagai kepulauan di nusantara menjadi mozaik indah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Kapolri: Jangan Antikritik, Apabila Ada Kritik Jadikan untuk Introspeksi

Mengapa infrastruktur jalan tol?

Sebetulnya, menurut Kemenkeu, infrastrukur yang dibangun tidak hanya jalan tol. Berbagai jenis infrastruktur sesuai dengan kebutuhan dan prioritisasinya.

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB