Baca Juga: Serial Layangan Putus 7A Makin Membuat Emosi Penggemarnya, Scene yang Mana?
Orang lain yang memandang kami mungkin akan terheran-heran. Apalagi mereka yang tahu betul bagaimana masa laluku, bagaimana watakku. Beberapa dari mereka bahkan terang-terangan menjauh, beberapa lagi kerap membatasi diri. Itu bukan masalahku. Itu masalah mereka yang terbatas memahami apa yang telah terjadi pada diriku.
Hal yang sama juga dialami Em. Hanya keluarga Em yang bertahan. Banyak teman Em yang juga seperti teman-temanku, menjauh hanya karena Em sudah bersamaku.
Beberapa dari mereka malah sering berseloroh—yang aku tahu itu bukan sekadar candaan—bahwa Em seharusnya berakhir dengan David. Mereka juga bilang, Em dan David seharusnya tidak menyia-nyiakan tahun-tahun kedekatan mereka. Yang tidak mereka tahu adalah, Em dan David tidak pernah memutuskan untuk bersama. Em dan David berteman. Dan pertemanan itulah yang dianggap ganjil oleh mereka.
Lagi-lagi, itu bukan masalahku, bukan masalah Em, juga bukan masalah David. Hidup kami—bahkan hidup David—sudah cukup indah dan tidak perlu kotoran apa-apa lagi untuk merusaknya.
Em pulang. Akan selalu pulang kepadaku, meskipun berkali-kali ia berjauhan dengan ragaku.***
Artikel Terkait
CERPEN: Pensil Frea
CERPEN: Kisah Seorang Santri
CERPEN: One Only
Hari Ayah dan Kado Cerpen Sang Ratu
CERPEN: Ketika Bila bertanya, 'Bu, Ayah Itu untuk Apa Sih?'
Cerpen: Perjalanan Hati
CERPEN: Sapu Jagat
Cerpen Batu Cinta
Cerpen: Pangeran Cinta