“Anda akan berpindah dari satu hati ke hati yang lain. Memberikan cinta walau Anda tak menginginkannya.”
“Sangat melelahkan tentunya, tapi saya tidak percaya semua itu.”
“Ya. Atma akan terus menguasai Anda dalam kehausan jika Anda tidak menyatukan mereka. Silakan jika Anda tidak mempercayainya. Saya sudah melakukan yang harus saya lakukan.”
“Apakah saya mempunyai pilihan?”
“Ada tiga pilihan untuk Anda.”
“Saya akan menebak. Menyatukan mereka, mencari korban, atau saya tersiksa bersama Atma.”
Baca Juga: Wali Kota Ini Mengumumkan Kondisi 'Insiden Besar' terkait Omicron, Mengapa?
“Saya menyarankan Anda untuk tidak memilih yang ketiga.”
“Mengapa?”
“Karena Anda akan mengalami hal yang sama dengan Sukma. Cinta, rindu, dan kesakitan sampai ajal menjemput.”
Mayang menatap hitam dan kelam nun jauh entah di mana. Hatinya tiba-tiba meratap dan berharap dapat menemukan orang yang tiba-tiba sangat dicintainya. Entah di mana dan kapan.
Mayang merasakan tubuhnya terlempar entah ke mana. Kabut perlahan tersibak, wajah pias itu mengulurkan tangannya, menyelipkan setangkai mawar hitam ke tangannya.
Gadis itu merasakan kekuatan yang dahsyat dan asing, pelan dan hangat mengalir ke dalam tubuhnya yang mendadak menggigil, dingin, dan beku. Pandangannya kini tanpa batas, menatap jauh ke dalam hitam dan kelam. Mayang seperti dipaksa untuk menyaksikan perjalanan panjang yang akan ditempuhnya.
*
Walau terlihat yang tak harus kulihat, ada yang memanggil dari balik kabut pembatas. Kurasakan rintihan di sana, memanggil hati untuk ikut merasakan cinta dan rindu. Sampai tiba-tiba terjaga dalam penantian.
Artikel Terkait
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding
Cerbung: Samudra di Lautan Malas
Cerbung Samudra Ingin Kembali
Cerbung: Tirai Hitam di Antara Dua Hati
Cerbung: Tirai Hitam di Hati Venerose
Cerbung: Wajah Pias dalam Pelukan
Cerbung: Tanda Cinta di Wajah Pias
Cerbung Kabut Pembatas Dua Dunia