KLIKANGGARAN - Cerbung lagi, bersama saya lagi. Salam sehat selalu, Pembaca. Semoga hari ini lebih baik dari hari-hari lalu.
Bagi muda-mudi, silakan menyesap lautan malas, tempat Samudra berenang dalam cerbung ini. Sedemikian menghanyutkan arusnya, entah kapan akan menepi.
Samudra terus berenang, kian jauh ke tengah mengikuti gelombang malas. Bagaimana cerbung ini mengantar dia ke lautan itu?
Selamat membaca cerbung dari saya, sambil menyiangi hari. Jangan lupa kopi, kretek, dan bahagia selalu.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Jokowi: Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi
Lagu sendu dan sunyi mengaum gelisah
temani tubuh kekarku tekuni jalan bisu
tandas dan tuntas berjuta tanya tersembur
tandas dan tuntas berjuta ingin terhambur
Aku bertanya entah pada siapa
ke mana aku hendak bertanya dan mengadu
angin terbahak melihat ulahku
berdesir sinis dan kering padaku
ada bincang-bincang tak imbang
Halaman tentang mengupas diri rupanya belum usai
banyak duri mengoyak jubahku
kelak akan kubasuh dengan darah biruku
Hai, aku, tersenyum dan bersujudlah
Cinta ingin hadir untukmu
Artikel Terkait
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Satu
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Dua
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Tiga
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Empat
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Lima, Rumah Kaca
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Enam
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding