KLIKANGGARAN - Selamat bahagia, Pembaca. Selamat menjemput malam bersama cerbung dari saya. Jangan lupa jaga kesehatan.
Cerbung ini berkisah tentang seorang gadis yang ibunya sedang menderita kanker rahim. Di luar masalah ibunya, gadis ini juga sedang bermasalah di kantor, pun dengan kekasihnya.
Mungkin di antara pembaca ada yang mengalami hal sama. Walaupun cerbung ini murni fiksi, semoga pembaca mendapat manfaat. Selamat membaca.
Mungkin teman Anda tertarik dengan cerbung ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com
Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia dan Pesan Menteri Agama
aku menengadah menatap lembut mesramu
di antara untaian indah remang senja menyelimuti duka
sudahlah cukup dan mawar hitam tak layu lagi
aku menari ceria dalam kehangatanmu
di antara bayang hitam dari pekat malam berbaur luka
sudahlah cukup dan aku tak sepi lagi
aku berenang gembira dalam balutan cinta
semu menggelora menghentak nadi dan gairahnya
sudahlah cukup gurun pasir tak gersang lagi
dan sudahlah cukup, telah kuletakkan cintaku
*
Baca Juga: Puisi untuk Sahabat
Tepuk tangan bergemuruh di seluruh sudut ruangan saat Venerose mengakhiri puisinya. Gadis itu membungkuk memberi hormat pada penonton, lalu lenyap di balik panggung. Dilipatnya kertas dan berlari menuju ke ruang ganti. Hadi sudah menunggunya di depan pintu ruang ganti, menjabat tangannya dengan lembut.
"Untuk akukah puisi itu?"
"Sori, Di, aku mau ganti kostum dulu, habis ini giliranku lagi."
"Jawab dulu pertanyaanku."
Artikel Terkait
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding
Cerbung: Samudra di Lautan Malas
Cerbung Samudra Ingin Kembali