“Sukma meninggal dalam pelukan Atma. Mereka berjanji untuk bertemu kembali sebelum Sukma menghembuskan napasnya yang terakhir.”
“Sebentar, Pak. Selisih antara kejadian ini dengan meninggalnya Atma di kereta api itu hanya beberapa bulan saja. Lalu, mengapa saya selalu mimpi bertemu dengan Atma?”
“Anda memiliki kelebihan itu. Anda bisa merasakan apa yang akan terjadi jauh sebelum waktunya.”
“Kelebihan?”
“Ya. Kelebihan yang diberikan oleh Gusti.”
“Saya tidak mengerti.”
“Suatu saat Anda akan mengerti.”
“Lalu, apa yang terjadi kemudian?”
“Setelah seratus hari Sukma meninggal, Atma memperdalam ilmu reinkarnasi dari saya. Dia memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan dirinya pada kereta api yang Anda tumpangi waktu itu. Pada saat kepulangan Anda yang terakhir itu Atma mengawasi Anda dari jauh.”
“Kenapa saya yang dipilihnya?”
Baca Juga: Atas Kejadian Ini, eSPeKaPe Ingatkan DPP Jangan Berlaku Dzolim pada Pensiunan Pertamina
“Karena keseluruhan wajah dan sifat Anda hampir sama dengan Sukma. Sukma lebih dulu berada pada tubuh seorang pemuda.”
“Seorang pemuda?”
“Ya. Atma akan mengajak serta menggiring Anda untuk mencari pemuda itu.”
“Yang di dalamnya ada Sukma?”
Artikel Terkait
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding
Cerbung: Samudra di Lautan Malas
Cerbung Samudra Ingin Kembali
Cerbung: Tirai Hitam di Antara Dua Hati
Cerbung: Tirai Hitam di Hati Venerose
Cerbung: Wajah Pias dalam Pelukan
Cerbung: Tanda Cinta di Wajah Pias
Cerbung Kabut Pembatas Dua Dunia