"Mengapa kecewa, Titan? Mengapa?" tanya Titan dalam hati, lalu mengangguk dan mempersilakan tamunya duduk.
Ditekuninya suara-suara bising dari hatinya agar mengerti satu keinginan yang sedang tak mau didengarkannya. Hatinya semakin bergemuruh menerima tatapan Ramda yang hangat bagai bara di atas batu es.
"Kamu tinggal sendiri?"
"Nggak selalu sendiri, sih, kadang ditemani Mama."
Baca Juga: Aktris Lindsay Lohan Umumkan telah Bertunangan, Cincin Tunangannya Ditaksir Senilai Rp2,8 Miliar
Segera Titan menjerit dalam hati setelah mengucapkan kalimat itu, mencari tempat bersembunyi dari pertanyaan berikut yang benar-benar tak ingin didengarnya.
"Ya Allah, jangan biarkan lelaki ini menanyakan keluargaku. Bolehkah aku meminta, Tuhan? Aku tak ingin mengabarkan kesalahan yang tak sadar telah dilakukan kedua orang tuaku," bisiknya kemudian.
"Sekarang Mamamu ke mana?"
"Di rumah Nenek."
"Kok, kamu nggak ikut?"
"Biasa, dapat giliran jaga rumah."
Segera Titan berdoa agar lelaki yang tiba-tiba membuat hatinya tak sepi ini segera pergi saja dari hadapannya. Angin sepoi bagai badai menerpa wajahnya yang halus tersiram cahaya purnama.
"Gadis cantik di rumah sendiri. Kenapa pangerannya nggak menemani?" tanya Ramda selanjutnya.
Titan hanya menggeleng, tak ingin lagi menambah kata yang kelak bakal menuai duka. Kemudian malam yang kering itu mencair tanpa disadari keduanya, sampai Ramda menyatakan rasa gembiranya bertemu dan dapat berbincang akrab dengan Titan.
Baca Juga: Bisa Jadi, Varian Omicron Covid-19 Kurang Mematikan daripada Yang Ditakuti, Kepanikan Berlebihan
Artikel Terkait
Cerpen: Wanita Jalang
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Cerpen: Ternyata Kau Bukan Lelaki
Hari Ayah dan Kado Cerpen Sang Ratu
Cerpen Batu Cinta