"Terima kasih, tapi aku tersiksa olehnya," jawab Teratai.
"Aku menyukainya."
"Ingatlah dalam hatimu jika kau masih menyukainya dan hapuslah dari benakmu jika kau sudah menemukan takdir baru dalam hatimu."
"Tak akan, Terataiku. Aku sangat mencintaimu."
"Cintamu melebihi yang sedang kurasakan." Teratai menyembunyikan air matanya dengan berbalik dan membelakangi Samurai. Namun, Samurai terlalu mencintai wanita itu hingga dapat merasakan getar kesakitan di balik punggungnya.
"Bolehkah aku menyentuhmu?" tanyanya mengiba.
"Jangan!"
"Aku ingin menghapus air matamu."
"Jangan!"
"Mengapa?"
"Karena aku sangat mencintaimu."
"Bukankah cinta untuk bersatu?"
"Tidak selalu."
"Karena suamimu?"
Artikel Terkait
Monolog Sepatu Bekas
Cerpen: Wanita Jalang
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Cerpen: Ternyata Kau Bukan Lelaki
Hari Ayah dan Kado Cerpen Sang Ratu