Ya, Aji baru pulang setelah dua hari seolah lenyap ditelan bumi, tanpa kabar dan berita. Puniawati tak tahu apa yang harus dia lakukan dan apa yang dia rasakan. Legakah, senangkah suaminya sudah pulang, atau sedih?
Terhuyung Puniawati menyeret kaki ke kamar dan melemparkan tubuh yang masih terasa berat ke atas tempat tidur. Tak lama kemudian Aji masuk, mengganti baju, dan langsung merebahkan diri di samping Puniawati. Tak ada pernyataan atau pertanyaan, tak ada juga penjelasan dan permintaan maaf. Seolah segalanya sewajar kenyataan yang terjadi.
Hawa panas dan bisu bertandang ke dalam kamar itu menjadi saksi pedihnya hati Puniawati, yang hanya dapat melirik tubuh Aji, lalu kembali memejamkan matanya yang lelah. Beribu kalimat tertelan di tenggorokannya yang terasa kering.
Ingatannya melayang pada peristiwa ketika dirinya mengandung putri pertama mereka. Ketika satu malam datang kabar bahwa perempuan yang sedang bersama suaminya hilang di laut.
Baca Juga: Cargo Ducati Terbongkar, Karyawan Sirkuit Mandalika Pun Dipecat, Tindakan Konyol Demi Konten?
Saat itu, Aji seperti benar-benar menyesal dan menyadari kesalahannya. Puniawati mengira itu akan menjadi kesalahan terakhir yang dilakukan Aji. Nyatanya terus berulang sampai sekarang.
Tak tahan dengan sikap diam Aji, Puniawati bangun dan berjalan terhuyung, kembali ke ruang kerjanya.
Masih segar dalam ingatan Puniawati, bagaimana Aji menunjukkan penyesalan dan meminta maaf padanya atas peristiwa yang saat itu terjadi. Bagaimana Aji berjanji tidak akan pernah lagi mengulangi kesalahannya.
*
Baca Juga: Masyarakat Kecewa Uji Emisi Hari Ini di Dinas LH DKI Jakarta Dibatalkan
“Mau ke pantai ya, Mas?” tanya Puniawati sambil menyiapkan pakaian Aji.
“Iya, maaf ya, aku tak mengajakmu. Selain Ibu pasti tidak akan memberi izin, kamu kan, sedang hamil, jadi harus banyak istirahat.”
“Jadi, besok aku sendiri lagi ke dokter?”
“Maaf Nini, aku nggak enak menolak ajakan teman-teman kantor.”
Artikel Terkait
Novel Melukis Langit 1, Memeluk Prahara
Novel Melukis Langit 2, Gumpalan Awan Hitam
Novel Melukis Langit 3, Pertemuan
Novel Melukis Langit 4, Keputusan
Novel Melukis Langit 5, Perselingkuhan
Novel Melukis Langit 6, Kenyataan Pahit