Novel Melukis Langit 4, Keputusan

photo author
- Minggu, 7 November 2021 | 19:42 WIB
Novel Melukis Langit (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)
Novel Melukis Langit (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

KLIKANGGARAN – Halo, Pembaca. Selamat menutup hari Minggu dengan senyum damai dan penuh rasa syukur. Saya persembahkan lanjutan novel Melukis Langit untuk menemani Anda menikmati malam.

Terima kasih Anda telah berselancar dalam novel Melukis Langit bagian satu, dua, dan tiga. Mengintip bagaimana seorang Aji dan Puniawati menjalankan lakonnya masing-masing.

Pada novel Melukis Langit bagian tiga Puniawati telah melibatkan dirinya dalam urusan kantor sang suami. Bagaimana selanjutnya? Apakah Aji masih meneruskan bekerja di kantornya setelah itu?

Yuk, meluncur ke novel Melukis Langit bagian empat. Semoga pembaca menemukan sesuatu di dalamnya.

Baca Juga: CERI: Ketimbang Sibuk Pencitraan, Dirut Pertamina Hulu Rokan Segera Bereskan Limbah B3 TTM Blok Rokan

Puniawati melipat sajadah, lalu berjalan keluar kamar dan segera ke dapur sambil mengukir senyum manis di bibirnya. Dia berharap malam ini tak ada lagi tanya jawab dingin dengan suaminya.

Setelah menyeduh kopi, Puniawati berjalan menuju teras belakang, meletakkan kopi di meja kecil dekat suaminya duduk. Melihat Puniawati datang Aji segera menunjuk kursi di sebelahnya, pertanda Puniawati harus duduk di sana.

Dengan patuh Puniawati duduk. Melihat wajah suaminya, hati Puniawati meradang, menunggu perdebatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya.

Aji melipat koran, menyeruput kopi, lalu membakar rokoknya. Ditatapnya Puniawati sebentar, kemudian menyandarkan kepala di sandaran kursi. Tubuh Aji melemas. Kaki diangkatnya dan diluruskan bertumpu di atas kursi lain di depannya. Matanya menatap kosong ke taman kecil di depan mereka.

Puniawati ikut menyalakan kretek, mencoba bersikap tenang dan ramah, lalu menunggu suaminya bersuara. Suasana terasa kaku.

Baca Juga: Aje Gile! Perempuan Ini Bikin Live Streaming Bugil dan Raup Jutaan Rupiah!

"Aku sangat lelah," kata Aji datar.

Puniawati menatap suaminya, berusaha menunjukkan pengertian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X