fiksi

Cerpen Batu Cinta

Sabtu, 27 November 2021 | 13:07 WIB
Cerpen Batu Cinta (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

Samurai terpaku menatap Teratai. Bagai raga tak bernyawa lelaki itu tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, dan tak dapat menggerakkan tubuhnya untuk mencegah Teratai.

Baca Juga: Ratusan Pendatang dari Negara Hotspot Omicron Masuk Bandara Schiphol, Amsterdam

"Aku tidak boleh menyentuhmu, tapi aku telah melakukannya, agar kau tahu betapa aku sangat mencintaimu. Dan, sekarang aku telah menghukum jemari yang telah melakukannya. Agar kau mengerti, cintaku tak bisa aku jadikan alasan untuk menyakiti siapa pun, termasuk istrimu."

Teratai berjalan perlahan menuju ke batu besar di dekat mereka, lalu menuliskan sebaris puisi dengan tetesan darah dari jemarinya. Kemudian berlari menuruni bukit dan menghilang di antara pepohonan.

Samurai segera tersadar apa yang baru saja terjadi dan berlari mengejar Teratai. Namun, sampai petang bergelayut menghiasi awan, tak ditemukannya juga wanita pujaan hatinya.

~

Baca Juga: Semi Final Indonesia Open 2021, Apa yang Dilakukan Jonatan Christie untuk Kalahkan Viktor Axelsen

Hari berikutnya, minggu berikutnya, bahkan sampai berbulan-bulan kemudian Samurai tak juga menemukan Teratai. Mengais harapan dengan sembunyi-sembunyi, Samurai akhirnya mendapatkan keterangan dari para tetangga dan warga desa bahwa Teratai dan keluarganya hijrah ke desa lain entah di mana. Sejak itu Samurai mencoba mengerti keputusan yang diambil kekasihnya untuk pergi darinya.

Dirangkainya hari demi hari bersama istrinya yang entah mengapa tak dapat menghapus bayangan Teratai dari kehidupannya. Tiap saat dicobanya untuk mematikan gelora cinta yang menyiksa. Dipandanginya wajah istrinya tiap sedang terlelap, dicarinya cinta di sana, tapi tak jua ditemukannya.

Selalu berakhir di batu yang pernah dan akan selalu menjadi saksi bisu cintanya bersama Teratai. Dengan lembut Samurai mengusap batu di depannya. Diukirnya kembali syair yang ditinggalkan Teratai untuknya. Lagi dan lagi, memenuhi ruang-ruang kosong pada batu saksi bisu sambil menanti, bila suatu saat Teratai juga akan berkunjung ke sana menanti dirinya.

~

Baca Juga: Menunggu Jonatan Christie Kalahkan Viktor Axelsen di Semi Final Indonesia Open 2021 dan Raih Tikel ke Final

"Aku akan pergi dan menikah dengan Andini," kata Barata sambil mengemas beberapa pakaian dalam tasnya tanpa memandang sekilas pun pada Teratai. Seolah berbicara pada angin lalu dan di sana tak ada siapa pun selain dirinya.

"Apakah aku masih bisa mencegahmu?" tanya Teratai pelan.

"Apa kau melarangku?"

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB