KLIKANGGARAN-- Azan merupakan panggilan salat fardhu atau wajib bagi umat muslim yang dikumandangkan setiap memasuki lima waktu salat.
Azan dikumandangkan oleh muazin di masjid/langgar/musala/surau. Muazin adalah orang yang bertugas untuk menyerukan azan.
Kumandang azan juga telah diatur oleh Kementerian Agama dalam Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Islam Nomor KEP/D/101/1978 tentang Tuntutan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Musala.
Selain itu, azan juga disiarkan melalui televisi, radio, dan aplikasi tertentu di ponsel. Kumandang azan bertujuan untuk memberi tahu umat muslim untuk segera menunaikan ibadah salat.
Baca Juga: Potret Tol Linggau-Bengkulu Miliki Terowongan 7 KM Menembus Bukit Barisan
Namun, Media Internasional Agence France-Presse (AFP), agensi berita internasional yang berpusat di Paris, Prancis, menyoroti suara azan di Jakarta, dengan narasumber seorang warga yang menderita gangguan kecemasan terlalu takut untuk komplain.
"Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan," demikian judul AFP, diunggah Kamis (14/10/2021), sebagaimana dikutip oleh detiknews.com dengan judul "Media Internasional Soroti Suara Azan Jakarta: Ketakwaan atau Kebisingan?".
Narasumber AFP adalah muslimah usia 31 tahun dengan nama samaran Rina, pengidap gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang tidak bisa tidur, mengalami mual untuk makan, dan takut untuk menyuarakan komplain soal suara azan dari masjid di dekat rumahnya.
Baca Juga: Denmark Open 2021: Mampukah Tunggal Putri Indonesia Unjuk Gigi?
"Tidak ada yang berani untuk komplain soal itu di sini," kata Rina.
Rina selalu terbangun dari tidurnya pukul 3 dini hari karena terusik suara pengeras suara dari masjid di dekat rumahnya.
"Pengeras suara tidak cuma digunakan untuk azan, tapi juga untuk membangunkan orang 30-40 menit sebelum salat Subuh," kata Rina kepada AFP. Rina sudah menahan gangguan ini selama enam bulan terakhir.
Komplain secara daring (online) soal pengeras suara yang berisik sudah mulai meningkat, namun kebanyakan anonim karena pelapor khawatir dengan akibat yang ditimbulkan gara-gara komplain seperti itu.
Baca Juga: Setelah Kejadian Warga Diterkam Harimau, Lalu Pelajar Diterkam Buaya!
Artikel Terkait
Terungkap, Siapa Direktur TV Swasta yang Sebarkan Berita Bohong dan Ditangkap Polisi dan Dijadikan Tersangka
Cari Duit, Motif Utama Aktual TV Unggah Konten Provokatif, Sudah Dapat Rp2 Miliar
Pool Modem Alat Canggih yang Dipakai Pinjol Memblast SMS dan Meneror Masyarakat, Waduh tuh Alat
PKS DKI Jakarta Menolak Nama Mustafa Kemal Attaruk Akan Dijadikan Nama Jalan di Menteng
LP Ma'arif NU DKI Jakarta Selenggarakan Pelantikan, Seminar Nasional, dan Rakerwil
Ketua LP Ma'arif NU DKI Jakarta, Sudarto: Kita Punya Tiga Strategi untuk Mengembangkan Ma'arif Jakarta
Jangan Takut dengan Pinjol Ilegal, Lapor Polisi jika ada Teror
Kasus COVID-19 Membaik, Tidak Ada Daerah di Level 4 , PPKM Luar Jawa-Bali Dilanjutkan Selama Tiga Minggu
Polda Metro Akan Usut Mafia yang Terlibat Kaburnya Rachel Vennya dari Karantina