Menjual Nelangsa serta Kemiskinan Melalui Aib dan Nasib

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 16:37 WIB
Sampul buku 'Aib dan Nasib' (Klikanggaran/Sekar_Mayang)
Sampul buku 'Aib dan Nasib' (Klikanggaran/Sekar_Mayang)

Cukup banyak—jika tidak ingin menyebut banyak sekali—yang bisa menyita perhatian pembaca dari novel Aib dan Nasib ini. Salah satu yang mencolok adalah tentang kenakalan remaja, yang jika dirunut penyebabnya teramat kompleks. Para orang tua, demi memenuhi tuntutan perut, bekerja pontang-panting sejak pagi hingga petang. Anak-anak mereka, terutama anak laki-laki, mereka biarkan berkeliaran nyaris tanpa pengawasan. Gempuran teknologi dan minimnya pendidikan seks yang baik menyebabkan aib bagi orang lain, yaitu kehamilan di luar nikah.

Sebagai pembaca, mau tidak mau, jadi ikut berpikir bagaimana caranya mengurangi problem kenakalan remaja. Ini tidak cukup sampai soal seks bebas, tetapi kenakalan-kenakalan lain seperti menipu orang, memeras, menyakiti secara fisik, serta sederet tindakan brutal lainnya sampai tak jarang menyebabkan kematian yang nyaris konyol penyebabnya.

Baca Juga: Ragu Mau Nge-Bimbel-in Anak atau Ngak, Baca Ini Dulu, Deh, supaya Makin Mantap

Jika tadi di awal disebutkan soal problem yang nyaris tanpa solusi, mungkin memang begitulah adanya. Agaknya memang bernada pesimis, tetapi lingkaran setan ini memang susah diputus. Paling tidak, tidak sesederhana teori. Untuk masalah KDRT misalnya, ini tidak sesederhana mengajukan cerai, lalu kembali ke rumah orang tua. Di luar sana, ada orang tua yang tidak keberatan anaknya tersiksa demi dogma bahwa perempuan tetap harus tunduk kepada suami, apa pun kondisi suaminya, tidak peduli si perempuan tidak hanya menderita fisiknya, tetapi juga jiwanya.

“Berhentilah menderita. Sebab, hidup adalah melulu tentang bahagia dan berbagi kebaikan.” (Anonim)

Intinya, jika ingin menghapus aib dan mengubah nasib, tidak bisa hanya satu orang saja yang bergerak. Mudahnya memang berpindah tempat tinggal, memulai segalanya dari awal, dengan komitmen baru. Bahkan, yang disebut mudah pun sebenarnya tidak pernah mudah. Ia hanya tampak masuk akal jika dibandingkan dengan solusi lainnya. Sebab, tidak dimungkiri, nelangsa akan selalu membuntuti kita ke mana pun. Tinggal kita saja yang mau mengabaikannya atau tidak. Sekian.

DATA BUKU:

Judul buku : AIB DAN NASIB

Penulis : Minanto

Penerbit : Marjin Kiri

Cetak : Pertama, Juli 2020

Tebal : vi + 263 halaman

ISBN : 978-602-0788-00-5

 


Artikel ini adalah resensi yang ditulis oleh SEKAR MAYANG, Editor, penulis, pengulas buku, dan bermukim di Bali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X