Cukup banyak—jika tidak ingin menyebut banyak sekali—yang bisa menyita perhatian pembaca dari novel Aib dan Nasib ini. Salah satu yang mencolok adalah tentang kenakalan remaja, yang jika dirunut penyebabnya teramat kompleks. Para orang tua, demi memenuhi tuntutan perut, bekerja pontang-panting sejak pagi hingga petang. Anak-anak mereka, terutama anak laki-laki, mereka biarkan berkeliaran nyaris tanpa pengawasan. Gempuran teknologi dan minimnya pendidikan seks yang baik menyebabkan aib bagi orang lain, yaitu kehamilan di luar nikah.
Sebagai pembaca, mau tidak mau, jadi ikut berpikir bagaimana caranya mengurangi problem kenakalan remaja. Ini tidak cukup sampai soal seks bebas, tetapi kenakalan-kenakalan lain seperti menipu orang, memeras, menyakiti secara fisik, serta sederet tindakan brutal lainnya sampai tak jarang menyebabkan kematian yang nyaris konyol penyebabnya.
Baca Juga: Ragu Mau Nge-Bimbel-in Anak atau Ngak, Baca Ini Dulu, Deh, supaya Makin Mantap
Jika tadi di awal disebutkan soal problem yang nyaris tanpa solusi, mungkin memang begitulah adanya. Agaknya memang bernada pesimis, tetapi lingkaran setan ini memang susah diputus. Paling tidak, tidak sesederhana teori. Untuk masalah KDRT misalnya, ini tidak sesederhana mengajukan cerai, lalu kembali ke rumah orang tua. Di luar sana, ada orang tua yang tidak keberatan anaknya tersiksa demi dogma bahwa perempuan tetap harus tunduk kepada suami, apa pun kondisi suaminya, tidak peduli si perempuan tidak hanya menderita fisiknya, tetapi juga jiwanya.
“Berhentilah menderita. Sebab, hidup adalah melulu tentang bahagia dan berbagi kebaikan.” (Anonim)
Intinya, jika ingin menghapus aib dan mengubah nasib, tidak bisa hanya satu orang saja yang bergerak. Mudahnya memang berpindah tempat tinggal, memulai segalanya dari awal, dengan komitmen baru. Bahkan, yang disebut mudah pun sebenarnya tidak pernah mudah. Ia hanya tampak masuk akal jika dibandingkan dengan solusi lainnya. Sebab, tidak dimungkiri, nelangsa akan selalu membuntuti kita ke mana pun. Tinggal kita saja yang mau mengabaikannya atau tidak. Sekian.
DATA BUKU:
Judul buku : AIB DAN NASIB
Penulis : Minanto
Penerbit : Marjin Kiri
Cetak : Pertama, Juli 2020
Tebal : vi + 263 halaman
ISBN : 978-602-0788-00-5
Artikel ini adalah resensi yang ditulis oleh SEKAR MAYANG, Editor, penulis, pengulas buku, dan bermukim di Bali
Artikel Terkait
Gunting Rambut untuk Buang Sial, Mitos atau Fakta? Mariii, Simak Ini Dulu
Dear Cewek yang Mendambakan Langsing, Patut Dicoba Tips dari dr Zaidul Akbar ini
Kopi Hilangkan Efek Samping Setelah Vaksin, Fakta atau Mitos?
Fakta Lain, Manfaat Kopi untuk Kecantikan dan Kesehatan
Sudah Tahu Belum, Bunda? Menari Juga Bagus untuk Kesehatan Ibu Hamil, Lho
Ragu Mau Nge-Bimbel-in Anak atau Ngak, Baca Ini Dulu, Deh, supaya Makin Mantap