Jakarta, Klikanggaran.com--“Bimbel itu kan bukan kebutuhan utama, sekolahlah yang merupakan kebutuhan utama. Jadi, mending cukup belajar di sekolah saja. Eh, tapi bagaimana dengan PR-PR dan materi-materi yang mungkin belum dipahami si anak?” Ini mungkin yang sekarang ada di benak Bapak atau Ibu. Apakah Anda yang sedang mengalami kegalauan tersebut? Galau antara membimbelkan anak atau tidak? Kalau iya, jangan bingung.
Pak, Bu, bimbel memang kebutuhan sekunder atau bahkan tersier, tetapi belajar pada hakikatnya adalah kebutuhan primer. Tidak terlepas ruang dan waktu. Seseorang, apalagi anak, dituntut untuk belajar sepanjang hayat. Bahkan, jika Anda seorang muslim, dalam hadis dikatakan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Dengan anggapan bahwa belajar adalah kebutuhan primer, bimbel otomatis menjadi salah satu wadah untuk memenuhi kebutuhan primer tersebut. Singkat kata, “Mau ada ujian atau ngga, yang namanya belajar mah tetep.” Nah, pemikiran ini mungkin yang seharusnya kita tanamkan pada anak kita. Artinya, belajar setiap hari. Tidak SKS (sistem kebut semalam).
Baca Juga: Wabup Batang Hari Bakhtiar Hadiri Penutupan Festival Candi Muaro Jambi
Bimbel: Belajar seperti Menabung
Pak, Bu, sejatinya, bimbel sedikit banyak mengarahkan siswa untuk belajar dengan cara “mencicil”. Seperti menabung, ketika mendadak dibutuhkan suatu dana, tabungan siap digunakan. Tabungan siap dimanfaatkan. Ada ulangan mendadak di sekolah, misalnya, siswa siap. Ada ujian yang berkala di sekolah, seperti PTS, PAS, PAT, atau US, atau bahkan tes SBPMTN, siswa atau para penabung ilmu tersebut tentu akan lebih siap menghadapinya.
Dengan perantara bimbel tersebutlah, siswa menjadi lebih siap karena secara teratur dididik untuk menjadi penabung ilmu. Dari yang sedikit, lama-lama menjadi bukit. Dan belajar pun menjadi seperti “tidak belajar”. Waktu yang biasanya dijalani dengan panjang akan terasa pendek. Belajar yang biasanya dikesani sebagai sesuatu yang membosankan akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Bimbel: Investasi Pendidikan
Memang tidak sedikit orang menganggap bahwa bimbel hanya buang-buang uang saja. Buang-buang waktu saja. Padahal, kalau dianalisis lebih dalam lagi, dengan membimbelkan anak, sama saja dengan kita berinvestasi pendidikan.
Artikel Terkait
Bimbel Nurul Fikri Wilayah Megapolitan Timur 2 Adakan Santunan Anak Yatim, Janda, dan Du'afa
Bimbel Nurul Fikri Kembangkan LMS Sendiri, Yuk Kita Cek Seperti Apa Itu?
Ada Tidak sih Bimbel di Korea atau Jepang? Atau Hanya Ada di Indonesia? Simak Penjelasan Berikut Yuk
Daftar 10 Bimbel Terbaik di Indonesia, Bimbel Mana Sajakah Itu? Adakah Bimbel Kamu?
Untuk Hindari Loss Learning, Bimbel Nurul Fikri: Perlu Keberagaman Sumber Belajar
Bimbel Nurul Fikri Terapkan Blended Learning, Seperti Apa Sih?
Bimbel sebagai Partner Sekolah, Jangan Dipertentangkan! Bimbel Hanyalah Suplemen, Kok.
NgeBimbel Itu Kereeen, Lho: Ketika Bimbel Menjadi Gaya Hidup