Sering juga mendengar bentuk kriminal lain seperti pemalsuan ID card (bikin KTP lokal), atau membuat laporan "seolah-olah" kehilangan barang selama di Bali agar dapat mengklaim asuransi yang mereka beli di negara asalnya.
Turis-turis yang bikin masalah ini rata-rata yang masih berusia muda. Berbeda dengan bule-bule pensiunan yang lebih damai dan memang ingin menikmati suasana.
Ada peluang namun juga disertai dengan masalah-masalah. Wisatawan asing dan dalam negeri, dua-duanya memiliki potensi untuk menimbulkan kericuhan jika tidak ditangani dengan baik dan ada pembenahan.
Apa yang bisa dilakukan? Bagian kedua tulisan ini akan membahas rekomendasi dan solusi yang mungkin untuk dilakukan.
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Pande K. Trimayuni, Official Representative-Kerjasama anggota SACCHAM (KADIN Amerika Selatan-Karibia) dengan Indonesia, Pengusaha dan Pegiat Kebangsaan, Ketua FOKAL UI