"Oh, jangan. Itu dari saya pribadi. Tidak usah dimasukkan dalam pinjaman kantor."
"Pribadi?"
"Ya, betul."
"Tapi."
"Tapi, ada satu permintaan saya."
"Apa itu, Pak? Dengan senang hati dan semampu saya akan saya usahakan untuk memenuhi permintaan Bapak."
Venerose menahan air matanya agar tidak mengalir. Kebahagiaan sungguh sangat meliputi hatinya. Rasa syukur segera dipanjatkannya pada Sang Pemberi. Baskoro tersenyum menatap Venerose.
"Tinggalkan Hadi."
"Maksud Bapak?" Tersentak.
Basokoro menghela napas dalam, menyalakan rokoknya, lalu kembali menatap Venerose sambil tersenyum.
Baca Juga: Herry Wirawan Diduga Melakukan Pencabulan terhadap Santriwati, Siapa Dia?
"Kamu tidak cocok untuknya."
"Saya tidak mengerti."
Baskoro tidak menjawab, berdiri menghampiri Venerose. Dia tersenyum sambil memandangi gadis itu lekat-lekat. Tangannya terulur meraih tangan Venerose.
"Kamu lebih cocok bersamaku, karena kamu lebih membutuhkan aku. Kamu cantik, cerdas, cekatan, dan pandai bergaul. Sementara aku dapat mengimbangimu dengan apa yang sekarang aku miliki. Kita akan menjadi pasangan yang serasi."
Artikel Terkait
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding
Cerbung: Samudra di Lautan Malas
Cerbung Samudra Ingin Kembali