Jalu melirik teman-temannya yang sedang sibuk mempersiapkan diri. Tangannya semakin mengepal dan matanya mulai memerah.
“Kita cari jalan keluarnya nanti,” desisnya perlahan.
Baca Juga: Rony Dozer Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung
Jalu melangkah ke tengah panggung diikuti Leo, dan segera mempersiapkan diri menyenangkan hati Sang Ratu. Mereka memainkan lagu yang diinginkan para tamu asing.
Hatinya bergemuruh, namun nadinya tak mampu bersuara. Ditatapnya Sang Ratu yang dengan ramah melayani para tamu.
Senyumnya sangat menawan dan melenakan, namun Jalu mencium aroma anggur beracun dalam senyum menawan itu. Entah apa berikutnya. Lelaki yang sudah dianggapnya bapak hanya mampu menundukkan kepala di antara tawa para tamu dna Sang Ratu.
*
Istana ini akan damai jika Sang Ratu menuang anggurnya, lalu kami akan teronggok kaku bersama bias racun yang tersimpan di dalamnya. Tapi, untuk apa menangis? Lukisan langit belum pada saatnya istanaku bergolak. Biarkan Sang Ratu melemah oleh pongah dan serakah. Ayah, tegakkan kepalamu.
Mungkin teman Anda tertarik dengan cerpen sederhana ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*
Artikel Terkait
Hari Ayah, Ada yang Spesial di Rumah Gubernur Kalimantan Selatan
Monolog Sepatu Bekas
Buntut Kasus Ayah Perkosa Tiga Anak di Luwu Timur, Muncul Tagar #PercumaLaporPolisi
Kasus Pemerkosaan Anak oleh Ayah Kandung di Luwu Timur: Terjadi Peradangan di sekitar Alat Kelamin dan Dubur
Dodi Reza Alex Noerdin: Anak Kesayangan yang Dilantik Sang Ayah, lantas Ditangkap KPK
Czech Open 2021: Putri KW Juara Tunggal Putri, Kemengan untuk Hadiah Ulang Tahun Sang Ayah
Kejamnya Ayah Tiri, Anak 3 Tahun Diduga Tewas Dicekik dan Ditenggelamkan di Bak Mandi
Tubagus Jody, Sopir Vanessa Angel, Tak Angkat Telepon dari Ayah Bibi yang Mencari Keberadaannya