Frea memutar bola matanya. “Gokart belum ditemukan saat itu, Edward. Dan, kau terlalu tua untuk menonton Spongebob.”
“Aku tidak peduli.” Edward menyodorkan pensil di tangannya kepada Frea. “Ambil kembali pensilmu, Frea. Tulis sesuatu untuk kami. Sesuatu yang bukan putri-dan-pangeran-bertemu-lalu-menikah-dan-hidup-bahagia-selamanya. Tulis saja. Kaupunya jagat raya yang luas di kepalamu.”
“Baiklah. Akan kutulis sesuatu tentang kalian,” ujar Frea.
“Tetapi, sebelum itu,” ujar Ilana, “bukankah kaupunya PR Matematika yang harus dikerjakan?”
Frea meringis. “Yah, Matematika.”
Kabut tebal kemudian menyelubungi Ilana, Edward, dan makhluk-makhluk lainnya. Dengan satu kedipan mata, kamar kerja itu kembali lengang.***
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Mitos atau Fakta? Kedutan di Mata Adalah Pertanda!
Vaksinasi: Dibenci dan Disayang, Mantap Nih Tembus 100 Juta Vaksin Dosis Satu
Hari Hak Asasi Binatang: Yuk, Rawat Kucing Kita dengan Baik!
Kecanduan Digital? Yuk Ubah Gaya Hidup dengan Digital Minimalism, 3 Cara ini Membuat Hidupmu Bermanfaat!
Dapatkah Watak Seseorang Berubah?
Arti Nama Dodi Reza
Peringatan Maulid Nabi di Masa Pandemi, Lakukan Saja di Rumah!
Jangan-jangan Kamu Termasuk Toxic People! Coba Deh Ketahui Cirinya!