fiksi

Cerpen Ramli Lahaping: Segitiga Pembunuhan

Jumat, 21 Januari 2022 | 12:34 WIB
Ilustrasi (Dodi Budiana)

Di sisi lain, sang pemesan pembunuhan tak ingin juga kalau suatu saat aibnya terungkap di tengah khalayak dan membuatnya malu sekeluarga," urai Leo.

Bimo lantas mengangguk-angguk, seolah-olah paham dan mulai mempertimbangkan pekerjaan tersebut.

Agar lebih jelas, Leo lalu menyodorkan seberkas foto. "Ini dia, bagianmu," putus Leo. "Alamatnya ada di belakang foto itu."

Dengan setengah yakin, Bimo menyambut foto tersebut. Dan seketika pula, ia terkejut menyaksikan wajah seorang perempuan yang begitu ia kenali.

"Hei, kenapa bengong?" sergah Leo.

Baca Juga: Menkopolhukam: Ada Oknum Pejabat Kemenkeu Palsukan Surat-Surat dan Aset Obligor BLBI, Bagaimana Sikap Satgas?

Bimo pun terkesiap.

"Katakanlah kalau kau memang tidak sanggup melakukannya," tagih Leo.

Bimo lekas menggeleng. "Aku sanggup. Percayakanlah kepadaku," katanya, dengan raut tenang dan meyakinkan.

Leo sontak tertawa senang. Ia lantas menepuk-nepuk pundak Bimo. "Baiklah. Tetapi Ingat, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan meninggalkan jejak yang bisa membahayakan kita dan juga bos kita.”

Seakan tanpa keraguan lagi, Bimo pun mengangguk tegas. "Baiklah."
Dan akhirnya, dua hari yang lalu, pada malam setelah penyerahan tugas itu, Bimo pun pergi ke titik sasarannya.

Baca Juga: Pantau Harga Minyak Goreng, Kadis P2KUKM Luwu Utara Minta Warga Tidak Panik

Namun kebimbangan dan keraguan tetap saja menggerayanginya. Bagaimanapun, diam-diam, seseorang yang hendak ia bunuh adalah mantan kekasihnya sendiri. Sebab itulah, ia berpasrah saja pada kondisi emosinya kala berjumpa dengan sang mantan.

Ia berserah pada dua kemungkinan: apakah sakit hatinya akan membuat ia tega membunuh, ataukah sisa cintanya membuat ia sanggup mengurungkan niat.

Perpisahan dengan sang mantan, memang telah meninggalkan luka yang mendalam di hati Bimo. Ia seolah kehilangan harapan hidup. Masa depannya buram. Ia tak lagi berhasrat untuk menjadi siapa-siapa seperti yang dahulu ia inginkan. Ia hanya terus menyambung napas untuk menunggu kematian, sembari berupaya mengubur cerita cintanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB