“Betul sekali.”
“Sangat tidak masuk akal.”
“Dunia seperti ini memang seperti tidak masuk akal, Nona.”
“Saya jadi seperti sedang berada di dalam dongeng.”
“Begitulah, Nona. Hidup ini sejatinya sebuah dongeng.”
“Lalu, bagaimana caranya saya menemukan pemuda itu? Ah, saya bukan sednag gila, kan?”
“Atma yang akan menemukannya, menggunakan tubuh Anda. Anda juga tak akan mengalami kesulitan karena wajah dan keseluruhan sifat pemuda itu sama persis dengan Atma, yang sudah sering Anda lihat dalam mimpi juga.”
Baca Juga: Omicron: Belanda Lockdown Mulai Minggu Pagi Ini
Mayang terpaku menatap wajah yang lagi-lagi tersenyum di balik hatinya. Gadis itu mengibaskan kepala dengan kuat. Cinta dan kerinduan yang sangat indah dan menyakitkan mencengkeram dadanya, membuat tubuhnya bergetar. Sebaris pertanyaan mengganggu.
“Bagaimana jika saya tak menemukan pemuda itu?”
“Anda akan terus hidup dalam pencarian.”
“Jika saya menemukannya, lalu garis hidup kami membuat pasangan kekasih itu tidak dapat bersatu, apa yang akan terjadi?”
Kini Darto yang terpana menatap wajah Mayang. Pertanyaan yang tak pernah dipikirkannya itu membuat wajah tuanya dihinggapi kengerian dan rasa iba. Kepulan asap kretek menutupi wajahnya yang tiba-tiba terlihat semakin tua, dan lelah.
“Ada dua hal yang akan dilakukannya.”
“Saya siap mendengarkan, Pak. Kepalang tanggung.”