Titan menyembunyikan gugupnya dengan mengambil kursi untuk sang tamu. Sedetik kemudian gadis itu dihinggapi kesadaran bahwa pemuda itu baru saja mengatakan dia adalah tetangga barunya.
"Apa? Tetangga baru?" serunya malu.
Ramda tergelak, memperlihatkan sederet gigi putih dan rapi, semakin manis memberikan senyum hangatnya pada Titan. "Iya, aku tetangga barumu. Rumahku berjarak dua rumah dari sini."
"Oh. Selamat datang kalau begitu."
"Tadi aku lihat kamu sendirian di sini, nggak jalan-jalan menikmati malam tahun baru?"
"Kamu sendiri?"
"Aku habis jalan-jalan, putar-putar sebentar, lalu pulang. Jalanan macet dan bising suara petasan, jadi lebih baik pulang saja."
Baca Juga: Reuni 212 Belum Mendapat Izin dari Polri?
"Jalan-jalan sendiri?"
"Dengan teman."
"Perempuan?"
"Ya."
"Pacar?"
"Boleh dibilang begitu."
Titan menatap Ramda tak berkedip. Hatinya bergetar kedinginan dan mendesah pelan.