fiksi

Novel Melukis Langit 1, Memeluk Prahara

Jumat, 5 November 2021 | 14:37 WIB
Novel Melukis Langit (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

“Rapat? Di mana dan rapat apa, Pak Adi?” Aji balas bertanya dengan dahi berkerut. Tak ada pemberitahuan rapat untuknya hari ini.

“Tim inti sedang rapat dari siang tadi, Pak. Saya dari kantor pusat, diminta Pak Gun mengambil berkas Management Review dan baru saja sudah saya serahkan ke ruang rapat.”

Aji menaikkan alisnya.

“Saya pikir Bapak sedang sholat, makanya tidak ada di sana.”

Pak Adi menyebutkan tim inti, maka dia bertanya, “Ada siapa saja?”

“Formasi lengkap, kecuali Bapak. Ada Pak Gun, Pak Jefri, Pak Andre, dan Pak Heru.”

Jefri adalah Manajer Proyek, Andre Manajer Teknik, dan Heru Manajer Lapangan. Sementara Aji adalah Manajer Akuntansi dan Keuangan, yang tidak diundang dalam rapat, yang disebutkan bawahannya sebagai rapat tim inti. Seharusnya, jika rapat tim inti, dirinya diundang juga.

Baca Juga: Pajero Sport, Tipe yang Ditumpangi Almarhumah Vanessa Angel, Raih 5 Bintang dalam Tes Benturan ASEAN NCAP

Aji bertanya lagi, “Di mana mereka rapat?”

“Di ruang olahraga, Pak.”

Rapat di ruang olahraga? tanya Aji dalam hati. Saat itu Aji hanya tersenyum, melambaikan tangan tanda pamit, lalu berjalan meninggalkan ruang kerjanya. Hal ini mungkin terlihat wajar bagi orang lain, tapi bagi Aji tidak sama sekali.

Pada proyek yang sedang digawanginya sudah disediakan ruang rapat khusus, luas, dan nyaman. Belum pernah dalam sejarahnya bekerja bersama tim yang sekarang, mereka mengadakan rapat di ruang olahraga, yang sebelumnya tak pernah mereka sambangi.

Tak ada yang tahu betapa hati Aji mendidih saat berjalan semakin cepat menuju lokasi parkir di belakang gedung proyek. Hatinya benar-benar mendidih, isi kepalanya porak-poranda, tak tahu harus berpikir apa. Dan, saat itu sudah ketiga kalinya Aji mendengar teman-temannya rapat tanpa memberitahu, apalagi mengundang dirinya. Bahkan bagi Aji terkesan, rapat sengaja dirahasiakan.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Tiket di Partai Final Hylo Badminton Open 2021 atau Jerman Open 2021

Besoknya dia putuskan untuk menanyakan hal itu pada teman-temannya. Bukan permintaan maaf atau jawaban akurat yang dia dapatkan, tapi justru Aji seperti seorang tertuduh di hadapan teman-temannya. Semua seperti sudah sepakat untuk mengatakan secara tidak langsung bahwa Aji bersalah.

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB