fiksi

Hijab: Hanya Cerita Pendek

Rabu, 22 September 2021 | 09:47 WIB
Ilustrasi: perempuan Indonesia berhijab (Pixabay/Afik_eleck)

“Jangan kamu berpikir seperti kebanyakan perempuan lain.”

“Berpikir apa?”

“Kamu pikir, yang penting hati dulu dihijab kan?”

“Memang iya kan?”

“Iya apanya? Bagaimana caranya menutupi hati dengan hijab?”

“Ya, dengan cara...” Aku agak bingung menjawab.

“Hijab adalah penutup aurat bukan penutup hati. Kalau kamu menghijabi hati, itu artinya kamu menutupi hatimu. Kenapa hatimu kau tutup? Bagaimana kalau ada hidayah hendak masuk sementara hati kau tutupi? Ok, mungkin yang kamu maksud hati ditutupi dari debu-debu yang mampu mengotorinya. Semisal ujub, riya, takabur dan sum’ah. Ini membuat kamu berpikir, yang penting kamu tidak ujub, yang penting kamu tidak riya, yang penting kamu tidak takabur, yang penting kamu tidak sum’ah berarti kamu sudah memakai hijab.”

Baca Juga: Jika Digelar Tahun ini, Muktamar ke-34 NU untuk Siapa ?

“Iya.”

“Kamu salah. Untuk bisa menjaga hati kamu harus bisa menjaga dirimu dari api neraka?”

“Neraka? Memangnya yang berhijab pasti akan masuk surga?”

“Tidak.”

“Terus kenapa menjudge perempuan yang tidak berhijab pasti masuk neraka?”

“Aku tidak menjudge. Hanya sedang bermain logika saja.”

“Logika bagaimana?”

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB