fiksi

Dua Gelas Kisah Bagian Empat Belas

Sabtu, 11 September 2021 | 20:43 WIB
Dua Gelas Kisah (Dok.klikanggaran.com/Sekar)

“Jangan menangis, Ru. Kamu tahu aku tidak suka melihatmu menangis.”

Aku tidak pernah bisa menuruti keinginannya yang satu itu.

Baca Juga: Kerja Sama dengan PNM, Sandiaga Uno Berikan Akses pada 34 Juta Pelaku Parekraf

“Aku sudah tidak sakit lagi, Ru. Aku bahagia sekarang. Terima kasih untuk kamu yang juga tidak pernah lelah menguatkanku dan menemaniku ketika aku hendak pulang.”

Tubuh Moy makin tak terjangkau penglihatanku.

“Sampai jumpa lain waktu, Ru. I love you.”

Dan, Moy menghilang sama sekali.

“I love you too, Moy. Always love you.”

Kujatuhkan kepalaku ke meja, bertumpu pada kedua lengan yang terlipat. Aku menangis sejadi-jadinya, meskipun Moy sudah melarangku. Padahal, kalau kalian tahu, ini perjumpaanku yang entah keberapa kalinya dengan Moy. Selalu di sini, di taman kota, tempat favoritku bersamanya. Aku selalu mengulang ceritaku tentang Yuna, tentang diriku di masa lalu, tentang harapan-harapanku bersama Kirana dan Dira di masa depan.

Baca Juga: Ketimpangan Infrastruktur Digital dan Ketersediaan Komputer Sekolah Adalah Kendala Penyeragaman ANBK, Kata FSG

“Ayah?”

Aku tahu itu suara Kirana. Anak itu tahu, jika ayahnya sudah seperti ini, maka sudah waktunya kami bertiga pulang.

Aku mengangkat kepalaku dan mendapati Dira menyodorkan saputangan kesayangannya. Saputangan yang selalu menyeka sisa-sisa kesedihanku karena kepergian Moy.

Terlalu banyak luka yang diterima Moy, baik luka fisik maupun batin. Ditambah lagi hatinya yang teramat rapuh, membuat dirinya mustahil bisa pulih seperti dulu. Sejak Moy pindah ke tempat baru, ia hanya sanggup bertahan beberapa bulan. Aku yang menemaninya di sisa waktu yang ada. Moy tertidur dengan tenang di pelukanku, sampai aku tahu, jiwanya sudah pergi.

“Kita beli permen kapas, ya, Ayah,” pinta Dira. “Beli empat,” katanya sambil menunjuk keempat jari mungilnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB