Sewa DRC Cloud di Kemenkominfo Tak Sesuai Perpres, Ada Pemborosan Uang Negara Rp5,3 M?

KLIKANGGARAN - Ditjen Aptika Kemenkominfo telah mengganggarkan kegiatan Pengendalian dan Pengembangan Aplikasi Informatika Kode Anggaran 4139 pada TA 2019 sebesar Rp97.916.892.000. Realisasi belanjanya sebesar Rp85.617.482.154 atau 87,44%.

Output realisasi anggaran Kemenkominfo tersebut di antaranya adalah Sistem Pemblokiran Konten Negatif (4139.010) dengan nilai anggaran sebesar Rp81.973.636.000. Realisasinya diketahui sebesar Rp71.235.128.496 atau 86,90% dari anggaran.

Salah satu komponen Sistem Pemblokiran Konten Negatif Kemenkominfo ini adalah Pelaksanaan Sistem Pemblokiran Konten Negatif berupa Belanja Sewa (Kode Anggaran 4139.010.051.522141).

Baca Juga: Pengelolaan IMB Bermasalah, Pemkab Bekasi Kurang Penerimaan Retribusi atas 5 Bangunan Pabrik

Berdasarkan dokumen RKA K/L Kemenkominfo TA 2019, Anggaran Belanja Sewa untuk Sistem Pemblokiran Konten Negatif Kode 4139.010.051.522141 adalah sebesar Rp38.825.025.000. Realisasinya adalah sebesar Rp33.963.252.412 atau 87,48%.

Realisasi Belanja Sewa tersebut di antaranya untuk pengadaan Belanja Sewa DRC Cloud Sistem Pemantauan Proaktif sebesar Rp19.080.000.000. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat PAI pada Ditjen Aptika Kemenkominfo.

Hasil pemeriksaan dokumen pengadaan dan pertanggungjawaban keuangan atas Pekerjaan Sewa Pusat Pemulihan Bencana Berbasis Komputasi Awan (Data Recovery Center/DVC Cloud) Pemantauan Proaktif untuk Penanganan Konten Bermuatan Negatif menunjukkan kelemahan sebagai berikut:

Baca Juga: Aset Tanah Belum Didukung Sertifikat, Ada Bangunan Pemkab Kotawaringin Timur di Tanah Milik PT Inhutani III

a. Proses pengadaan sewa pusat pemulihan bencana berbasis komputasi awan (DRC Cloud) tidak sesuai ketentuan

b. Spesifikasi dan kapasitas layanan Cloud yang dipesan tidak sesuai kebutuhan riil, sehingga terjadi pemborosan keuangan Negara sebesar Rp5.392.465.920

Permasalahan tersebut mengakibatkan:

a. Kemenkominfo tidak mendapatkan harga dan kualitas yang terbaik dari proses pengadaan melalui e-katalog.

b. Layanan cloud dari DRC berpotensi tidak sepenuhnya dapat mem-backup layanan DC.

c. Pemborosan keuangan negara sebesar Rp5.392.465.920.