KLIKANGGARAN -- Memasuki hari ke-2 setelah sebuah kapal tenggelam di perairan johor, Malaysia, sebanyak 8 jasad kembali ditemukan saat upaya pencarian.
Kapal yang tenggelam dua hari lalu tersebut diyakini membawa sekitar 50 imigran gelap asal Indonesia.
Hari, Kamis, 16 Desember 2021 adalah hari kedu, pihak berwenang Malaysia melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Diberitakan sebelumnya pada hari Rabu, 15 Desember 2021, 11 orang ditemukan tewas sementara 14 orang berhasil diselamatkan dari kapal tenggelam tersebut.
Baca Juga: Belum Rampung Penyesuaian dengan Regulasi Baru, Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 2 Ditunda
Setelah ditemukan 8 jasad ini, berarti sejauh ini jumlah korban tewas kapal tenggelam kini tercatat 19 orang dan 17 orang lainnya masih hilang.
Dikatakan oleh Wakil Direktur Operasi Maritim johor Kapten (Maritim) Simon Templer Lo Tusa mengatakan, bahwa enam jasad yang ditemukan pada hari Kamis ini adalah laki-laki sementara dua jasad lainnya perempuan.
Menurutnya kedelapan jasad itu ditemukan terdampar di pantai Tanjung Balau, sekitar 2 km dari lokasi kejadian.
"Kami masih mencari 17 orang yang hilang. Kami akan melanjutkan operasi pencarian kami, melalui darat, laut dan udara untuk menemukannya," ujar (Maritim) Simon Templer Lo Tusa.
Baca Juga: Anies Baswedan Mengecek Pekerjaan Fasilitas Publik Ibukota, Berikut Hasilnya
Kemudian dalam sebuah konferensi pers, pejabat maritim Malaysia itu mengatakan bahwa 50 orang yang berada di kapal tersebut merupakan imigran ilegal.
"Status 50 orang yang berada di atas kapal diklasifikasikan sebagai imigran ilegal karena orang asing yang ingin masuk ke Malaysia diharuskan melakukannya di titik masuk resmi yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia," ungkapnya.
"Ketika kapal terbalik kemarin, kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal karena berbagai faktor, termasuk fakta bahwa kapal mereka tidak terdaftar ... dan mereka tidak memiliki dokumen hukum. Jadi kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal kecuali penyelidikan lebih lanjut menunjukkan sebaliknya," imbuhnya.
Baca Juga: Herry Wirawan Jadikan Anak dari Korban Pencabulannya sebagai Alat Meraup Uang, RK: Betapa Bejatnya!
Artikel Terkait
KPK Sasar Penggesahan APBD Muara Enim 2019, Menelisik Nasib Anggota Dewan Lainnya?
Ini Tanggapan Dekan Fakultas Syari'ah UIN STS Jambi Sayuti, Terkait Kisruh Penanganan Angkutan Batubara
Ketua DPRD Provinsi Jambi Kecewa Pengusaha Batubara Sulit Diajak Kerjasama Mencari Solusi Permasalahan
Luwu Utara Raih Predikat Tertinggi Pertama Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di Sulsel
Di Pekanbaru, Seorang Mahasiswa Melakukan Pencabulan pada Seorang Anak di Masjid
Menolak Diajak Hubungan Intim, Seorang Istri Ditikam Suaminya
Maraknya Kasus Pencabulan di Wilayah Kepemimpinannya, Apa Kata Ridwan Kamil?
Racun Anak Bangsa 8,4 Kg Sabu Akan Diedarkan Malam Tahun Baru Digagalkan Petugas